Honorer RSUD Seluma Gigit Jari, Ini Masalahnya
Tenaga honor di Kabupaten Seluma saat meneken pernyataan setelah menjadi tenaga sukarela yang tidak menuntut gaji.-Jefryy/BE-
harianbengkuluekspress.id - Sebanyak 138 tenaga honorer di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais di penghujung tahun 2024 ini harus gigit jari. Sebab mereka tidak mendapatkan honor atau gaji serta harus menjadi tenaga sukarela ketimbang menuntut gaji. Penyebabnya karena tidak adanya penambahan anggaran dalam Dokumen Pengguna Anggaran (DPA) dan ditambah lagi dengan dalam APBD Perubahan juga menggunakan Perkada.
Sementara itu, Direktur RSUD Tais, Eva Roida membenarkan dengan adanya aksi oleh sejumlah tenaga honor. Sehingga solusinya adalah menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut gaji atau upah bulan Desember 2024 selama menjadi tenaga sukarela. Selain itu, jika mereka berhenti menjadi honorer otamatis SK-nya habis dan tidak bisa mengikuti seleksi PPPK nantinya.
"Jadi di sini kami ambil kebijakan, agar nanti SK honor mereka dapat digunakan untuk PPPK nanti," ujarnya.
BACA JUGA:Pemilih Diduga Nyoblos di 2 TPS, Bawaslu Benteng Lakukan Ini
BACA JUGA:Partisipasi Pemilih di Mukomuko Sekitar 74 Persen, Ini Penyebabnya
Dijelaskannya, jika sebanyak 138 tenaga honor terdiri dari teknis, nakes, cleanig service, security dan lainya jika bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela diminta untuk menandatangani surat pernyataan. Adapun isi dalam surat pernyataan tersebut, seluruh tenaga honorer bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela, tidak akan menuntut upah bulan Desember selama menjadi tenaga sukarela, siap meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, bertanggung jawab sepenuhnya jika terjadi hal tak dinginkan.
"Untuk gaji bulan November akan kita bayarkan di bulan Desember, karena mereka bekerja dulu baru kita bayar. Sedangkan untuk gaji bulan Desember tidak ada anggaranya, karena di DPA tidak ada penambahan akibat tak ada APBD Perubahan. Untuk itu mereka kita minta tandatangan surat pernyataan menjadi tenaga sukarela jika bersedia," kata Direktur RSUD Tais, Eva Roida Siahaan.
Ditambahkannya, dirinya mengambil keputusan membuat surat pernyataan terhadap mereka ini agar tidak ada kesalahpahaman dikemudian hari. Mengingat diamanahkan menjadi direktur sudah setengah jalan dan anggaran tidak bisa diubah lagi.
“Saya saja tidak tahu menahu akan hal ini, yang jelas tenaga sukarela merupakan solusi tepat ketimbang mereka honor ini karena tambah rugi,” pungkasnya.(jefry)