Konsumsi LPG Subsidi 176 MT Per Hari

REWA/BE Pedagang saat menyusun LPG subsidi 3 Kg.--

Harianbengkuluekspress.id - Konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram (Kg) di wilayah Kota Bengkulu tercatat mencapai angka rata-rata 176 metrik ton (MT) per hari. Angka tersebut menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan bakar rumah tangga ini, terutama di kalangan ekonomi menengah kebawah.  

Sales Area Manager Pertamina Bengkulu, Mochammad Farid Akbar menyampaikan kepada BE, Minggu 8 Desember 2024, pentingnya pendistribusian LPG subsidi yang lebih tepat sasaran. Salah satunya menekankan agar masyarakat mampu dan pelaku usaha menengah atas mulai beralih menggunakan LPG non subsidi, seperti Bright Gas 5,5 Kg atau 12 Kg. Hal ini dilakukan untuk memastikan subsidi pemerintah benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.  

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang tergolong mampu dan para pelaku usaha menengah atas untuk tidak lagi menggunakan LPG 3 Kg. Ini demi menjaga ketepatan sasaran subsidi yang diberikan oleh pemerintah,” ujar Farid.

Pertamina juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya penggunaan LPG sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, mereka berupaya memperluas distribusi LPG non-subsidi agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.

BACA JUGA:Tarif Tol Bengkulu - Taba Penjanjung Bakal Naik, Begini Penjelasan PT Hutama Karya

BACA JUGA:Warga Keluhkan Sampah, Disampaikan Saat Reses Anggota DPRD Kota Bengkuly di Dapil Ini  

"Langkah ini dinilai dapat membantu mengurangi tekanan pada pasokan LPG subsidi yang terus meningkat," tuturnya.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi LPG 3 Kg di Bengkulu menunjukkan tren yang stabil dalam beberapa bulan terakhir. Namun, jika penggunaan oleh kalangan mampu tidak segera dialihkan, dikhawatirkan akan terjadi kekurangan pasokan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.  

"Sejauh ini masih stabil, tapi jika penggunaan oleh kalangan mampu tidak segera dialihkan dikhawatirkan terjadi kekurangan pasokan," imbuhnya.

Farid berharap, masyarakat mampu di Bengkulu menggunakan LPG non subsidi seperti Bright Gas. Sebab Bright Gas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan LPG subsidi. 

"Bright Gas lebih aman digunakan karena memiliki teknologi katup ganda yang mengurangi risiko kebocoran. Selain itu, Bright Gas juga lebih nyaman, karena tersedia dalam ukuran yang lebih fleksibel, seperti 5,5 Kg dan 12 Kg," tambahnya.  

BACA JUGA:Disperindagkop Mukomuko Siapkan Pasar Murah, Ini Lokasinya

Untuk mendukung langkah ini, Pertamina juga menggandeng pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait dalam pengawasan pendistribusian LPG subsidi. Dengan kolaborasi yang solid diharapkan penyaluran LPG subsidi akan lebih merata dan tepat sasaran.  

"Kami berharap masyarakat dapat mendukung langkah ini dengan beralih ke LPG non-subsidi jika memang mampu secara finansial. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk mendukung kebijakan subsidi yang berkeadilan," tutupnya. (Rewa Yoke)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan