Abrasi di Benteng Meluas, Gedung Konservasi Penyu dan 15 Rumah Warga Ambruk
Kabid Pengelolaan Ruang Laut DKP Provinsi Bengkulu, Sesbania Agumanti Folia melakukan penanaman pohon cemara sebagai upaya untuk mengurangi dampak abrasi di Pantai Desa Pekik Nyaring, Benteng, Selasa, 10 Desember 2024.-BAKTI/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Abrasi pantai di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terus meluas.
Terbaru, salah satu gedung Konservasi Penyu Alun Utara di Desa Pekik Nyaring ambruk akibat diterjang ombak, Minggu, 8 Desember 2024.
"Ya, 1 gedung telah ambruk sekitar 2 hari lalu. Saat ini, tersisa 1 gedung lagi dan itupun jaraknya hanya sekitar 3 meter dari pantai," ungkap pengelola rumah Konservasi Penyu Alun-Alun Utara, Zulkarnain.
Diketahui, 1 unit gedung yang ambruk merupakan bangunan yang dibangun dari dana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun anggaran 2018 lalu.
Sedangkan 1 gedung dan kolam penangkaran penyu yang tersisa saat ini merupakan bantuan dari Daihatsu tahun 2021.
BACA JUGA:Jaksa Geledah Kantor DPRD Kepahiang, 7 Koper, 4 Boks dan Beberapa Dus Dokumen Disita
BACA JUGA:Wabup BU Arie Serahkan Bantuan Hand Sprayer Elektrik ke Poktan, Segini Jumlahnya
Sementara itu, Kepala Desa Pekik Nyaring, Noval Ananta mengungkapkan, abrasi pantai di Desa Pekik Nyaring juga telah merobohkan beberapa unit rumah warga di sekitar pantai.
Abrasi pantai telah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan sampai saat ini belum ada penanganan serius. Baik dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Benteng.
Akibatnya, abrasi pantai terus terjadi dan terus menjadi ancaman bagi warga yang masih berada di sekitar kawasan tersebut.
Abrasi di Benteng Meluas, Gedung Konservasi Penyu dan 15 Rumah Warga Ambruk-Bakti/Bengkuluekspress-
"Selama saya menjabat, yaitu sejak tahun 2020, sudah ada sebanyak 15 unit rumah warga telah hanyut (diterjang ombak). Harapan kami, tahun 2025 nanti bisa dibangun pemecah ombak," harap Kades Pekik Nyaring, Noval Ananta.
Pantauan BE, abrasi di Desa Pekik Nyaring mendapat perhatian dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu. DKP Provinsi Bengkulu mendatangi lokasi abrasi sembari melakukan sosialisasi tentang mitigasi bencana, Selasa, 10 Desember 2024.
Disamping itu, DKP Provinsi juga melakukan penanaman bibit pohon cemara di sepanjang pantai dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya abrasi di kemudian hari.