2025, Pemkab BS Bangun 20 Unit RTLH, Segini Anggarannya
Terlihat salah satu RTLH yang dikunjungi personel Dinas Perkim yang didata untuk dilakukan perbaikan.-Renald/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) akan membangun 20 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2025.
Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu.
Kepala Dinas Perkim BS, Decky Zulkarnain SSos mengatakan bahwa program bedah rumah merupakan salah satu upaya strategis Pemkab BS dalam mengatasi kemiskinan.
Sebab keberadaan RTLH menjadi salah satu faktor masih tingginya angka kemiskinan di suatu daerah.
BACA JUGA:Ternak Wajib Dikandangkan, Kadistan BS Sebut Ini Tujuannya
BACA JUGA:Senator Bengkulu Elisa Ermasari, Soroti 2 Permasalahan Ini di Provinsi Bengkulu
“Pemerintah daerah berusaha keras mengentaskan kemiskinan warga melalui berbagai program yang telah dirancang oleh Bupati dan Wakil Bupati. Salah satunya adalah program bedah rumah RTLH, yang selama ini banyak membantu masyarakat,” ujarnya pada Selasa 10 Desember 2024.
Lebih lanjut, Decky menerangkan hingga akhir 2024, data Pemkab BS mencatat ada sebanyak 932 rumah warga masuk dalam kategori tidak layak huni.
Kondisi ini menjadi indikator nyata kemiskinan ekstrem yang masih melanda sebagian masyarakat di wilayah tersebut.
"Program bedah rumah yang dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir menjadi salah satu solusi yang dinilai efektif untuk membantu warga miskin," terangnya.
Selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten. Decky mengungkapkan Program RTLH ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat.
“Untuk tahun 2025, ada 20 unit RTLH yang akan dibantu melalui dana APBD Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar Rp 400 juta. Setiap rumah akan menerima bantuan sebesar Rp 20 juta,” ungkapnya.
Meski sudah ditetapkan jumlah unit yang akan dibangun, Decky menyebutkan bahwa lokasi penerima manfaat program ini masih dalam proses survei.
Tim dari Dinas Perkim akan melakukan kajian langsung di lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.