Jelang Nataru, Ketersediaan Stok Bahan Pokok di Mukomuko Aman, Ini Daftar Harganya

Reporter: Endi |

Editor: Asrianto |

Kamis , 19 Dec 2024 - 08:21

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxandi Utria Dharma, STP, ME.c.Dev-Endi/Bengkuluekspress-

jelang nataru, ketersediaan stok bahan pokok di mukomuko aman, ini daftar harganya                            harianbengkuluekspress.id – menjelang perayaan natal dan tahun baru 2025, harga sejumlah bahan pokok di kabupaten mukomuko, mengalami fluktuasi. 
beberapa komoditas seperti beras dan telur ayam ras mencatat kenaikan harga, sementara komoditas lainnya seperti cabai merah justru mengalami penurunan. 
meski begitu, dinas ketahanan pangan kabupaten mukomuko memastikan ketersediaan bahan pokok di daerah tersebut masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
“ketersediaan bahan pokok saat ini masih cukup untuk menyambut natal dan tahun baru. tidak ada masalah signifikan terkait stok, meskipun ada sedikit kenaikan pada beberapa komoditi seperti beras dan telur ayam ras,” ujar kepala dinas ketahanan pangan kabupaten mukomuko, elxandi utria dharma, saat dikonfirmasi, rabu 18 desember 2024.
baca juga:jelang nataru, pastikan pangan layak dikonsumsi, bpom gelar razia di mukomuko, ini temuannya
baca juga:amalkan doa ini saat ada orang rampas hak publik, insya allah pelaku segera dapat balasannya
dari hasil pemantauan di pasar koto jaya mukomuko, harga beras medium tercatat naik dari rp14.000 per kilogram minggu lalu menjadi rp14.190 per kilogram minggu ini. 
ketersediaan beras di kabupaten mukomuko mencapai 9.384,30 ton, jauh mencukupi dibandingkan kebutuhan masyarakat sebesar 1.598,52 ton.
komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah telur ayam ras, yang harganya naik dari rp25.000 per kilogram menjadi rp25.500 per kilogram. 
ketersediaan telur ayam ras sebanyak 1.024,86 ton juga mencukupi kebutuhan masyarakat sebesar 147,33 ton.
sebaliknya, harga cabai merah justru mengalami penurunan dari rp25.000 per kilogram menjadi rp23.000 per kilogram. ketersediaannya mencapai 253,78 ton, lebih tinggi dibandingkan kebutuhan sebesar 174,57 ton.
berikut rincian harga dan ketersediaan beberapa bahan pokok di kabupaten mukomuko minggu ini:
beras medium: ketersediaan 9.384,30 ton; kebutuhan 1.598,52 ton; harga rp14.190/kg
jagung: ketersediaan 561,32 ton; kebutuhan 96,49 ton; harga rp10.000/kg
cabai merah: ketersediaan 253,78 ton; kebutuhan 174,57 ton; harga rp23.000/kg
cabai rawit: ketersediaan 135,14 ton; kebutuhan 58,00 ton; harga rp35.000/kg
bawang merah: ketersediaan 433,39 ton; kebutuhan 66,74 ton; harga rp32.000/kg
bawang putih: ketersediaan 100 ton; kebutuhan 33,74 ton; harga rp40.000/kg
daging sapi: ketersediaan 986,85 ton; kebutuhan 19,04 ton; harga rp150.000/kg
daging ayam ras: ketersediaan 1.202,15 ton; kebutuhan 144,49 ton; harga rp40.000/kg
gula pasir: ketersediaan 742,24 ton; kebutuhan 171,00 ton; harga rp18.000/kg
minyak goreng: ketersediaan 2.244,56 ton; kebutuhan 254,92 ton; harga rp18.000/kg
elxandi, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok masih dalam kategori wajar dan belum memengaruhi daya beli masyarakat. pemerintah setempat terus memantau fluktuasi harga untuk memastikan stabilitas di pasar.
“kami rutin memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional. hal ini untuk memastikan tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, terutama menjelang natal dan tahun baru,” katanya.
baca juga:phi ke-96 2024, gow bersama dp3appkb benteng adakan bhakti sosial sunatan massal, segini pesertanya
baca juga:november 2024, ada 7 kejadian bencana alam, dinsos mukomuko siap salurkan bantuan
elxandi, juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terhadap ketersediaan bahan pokok. 
“ketersediaan kita masih tergolong cukup untuk menghadapi perayaan natal dan tahun baru. masyarakat diimbau tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat memicu kelangkaan,” tutup elxandi. 
dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah, diharapkan harga bahan pokok di kabupaten mukomuko tetap stabil hingga akhir tahun, 
sehingga masyarakat dapat menjalani libur panjang dengan tenang tanpa khawatir terhadap ketersediaan kebutuhan pokok. (**)