Harga Cabai Merah di Kepahiang Merangkak Naik

Reporter: Rewa |

Editor: Dendy Supriadi |

Minggu , 22 Dec 2024 - 21:55

Para pedagang cabai di Pasar Kepahiang saat melakukan aktivitasnya.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id – Menjelang akhir tahun, harga cabai merah di Kabupaten Kepahiang mengalami kenaikan. Saat ini, harga cabai merah di tingkat pasar telah mencapai Rp 35 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya sekitar Rp 30 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang di Pasar Kepahiang, Umar (35) mengungkapkan, kenaikan harga tersebut terjadi beberapa hari terakhir. Padahal hari sebelumnya masih dikisaran Rp 30 ribu per kilogram.

"Harga cabai merah sekarang sudah Rp 35 ribu per kilogram. Sebelumnya masih Rp 30 ribu. Ini cukup memberatkan pembeli," kata Umar, Minggu 22 Desember 2024.

Menurut Umar, lonjakan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai di pasar lokal. Cuaca hujan yang terus-menerus dalam beberapa waktu terakhir membuat para petani kesulitan memanen cabai. Akibatnya, stok cabai yang tersedia di pasar menjadi terbatas, sementara permintaan tetap stabil.

"Cuaca memang jadi kendala utama. Hujan deras membuat petani sulit memanen cabai. Beberapa petani bahkan melaporkan hasil panen mereka menurun drastis," ujar Umar.

Kepahiang sendiri dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cabai di Provinsi Bengkulu. Namun, musim penghujan yang berkepanjangan membuat produktivitas petani menurun.

"Banyak lahan cabai yang terdampak genangan air, sehingga mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen," tutupnya.

Salah seorang petani cabai di Desa Batu Ampar, Syaiful (40) mengatakan, kondisi ini memang sudah diprediksi sebelumnya.

"Kami sudah memperkirakan saat musim hujan, panen cabai akan menurun," ujar Syaiful.

Masyarakat Kepahiang kini harus beradaptasi dengan kenaikan harga bahan pokok ini. Seorang pembeli, Nurhayati (29), mengaku kenaikan harga cabai cukup memengaruhi pengeluarannya.

"Biasanya saya beli cabai untuk stok seminggu. Sekarang harus mengurangi jumlahnya karena harganya naik," tutupnya.(999)

harga cabai merah di kepahiang merangkak naik                            harianbengkuluekspress.id – menjelang akhir tahun, harga cabai merah di kabupaten kepahiang mengalami kenaikan. saat ini, harga cabai merah di tingkat pasar telah mencapai rp 35 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya sekitar rp 30 ribu per kilogram.
salah seorang pedagang di pasar kepahiang, umar (35) mengungkapkan, kenaikan harga tersebut terjadi beberapa hari terakhir. padahal hari sebelumnya masih dikisaran rp 30 ribu per kilogram.
"harga cabai merah sekarang sudah rp 35 ribu per kilogram. sebelumnya masih rp 30 ribu. ini cukup memberatkan pembeli," kata umar, minggu 22 desember 2024.  
menurut umar, lonjakan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan cabai di pasar lokal. cuaca hujan yang terus-menerus dalam beberapa waktu terakhir membuat para petani kesulitan memanen cabai. akibatnya, stok cabai yang tersedia di pasar menjadi terbatas, sementara permintaan tetap stabil.  
baca juga:jelang natal, harga minyak goreng dan telur di bu naik segini
baca juga:mie bandung kejaksaan (mbk) 1964 resmi dibuka di kota bengkulu, hadir dengan cita rasa terbaik
"cuaca memang jadi kendala utama. hujan deras membuat petani sulit memanen cabai. beberapa petani bahkan melaporkan hasil panen mereka menurun drastis," ujar umar.  
kepahiang sendiri dikenal sebagai salah satu daerah penghasil cabai di provinsi bengkulu. namun, musim penghujan yang berkepanjangan membuat produktivitas petani menurun. 
"banyak lahan cabai yang terdampak genangan air, sehingga mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen," tutupnya.
salah seorang petani cabai di desa batu ampar, syaiful (40) mengatakan, kondisi ini memang sudah diprediksi sebelumnya. 
"kami sudah memperkirakan saat musim hujan, panen cabai akan menurun," ujar syaiful.  
masyarakat kepahiang kini harus beradaptasi dengan kenaikan harga bahan pokok ini. seorang pembeli, nurhayati (29), mengaku kenaikan harga cabai cukup memengaruhi pengeluarannya. 
"biasanya saya beli cabai untuk stok seminggu. sekarang harus mengurangi jumlahnya karena harganya naik," tutupnya.(999)

Tag

Share