BPBD Siapkan Strategi Antisipasi Bencana di Provinsi Bengkulu

BPBD Provinsi Bengkulu menyiagakan alat berat untuk mengatasi jalan yang tertutup tanah longsor.-IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id – Memasuki musim hujan yang bertepatan dengan perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu memastikan kesiapan petugas dan langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana di wilayah tersebut. Bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang menjadi perhatian utama BPBD, yang kini bekerja sama dengan berbagai tim kebencanaan untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan maksimal.
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristiansyah Hermansyah ST MSi mengatakan, pihaknya telah menyusun sejumlah langkah strategis dan menyiapkan tim yang terlatih. Hal itu untuk memastikan penanganan bencana nantinya berjalan cepat dan maksimal.
"Kami telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana serta memastikan kesiapan alat dan personel di lapangan. Tim kami telah dilatih dan siap beroperasi kapan pun dibutuhkan,” ujar Khristiansyah, Senin, 23 Desember 2024.
Pihaknya juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Dinas Kesehatan, serta relawan daerah. Pola kerja sama yang solid menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat yang memerlukan respons cepat.
"Tidak hanya itu, peralatan berat dari Dinas PUPR telah ditempatkan di lokasi strategis untuk mendukung upaya penanggulangan bencana," ujarnya.
Dalam upaya memperkuat mitigasi, BPBD Bengkulu telah meningkatkan sistem peringatan dini melalui pemantauan cuaca secara intensif. Pemantauan ini dilakukan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat terkait potensi bencana.
"Kami memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar informasi cuaca dapat tersampaikan secara cepat dan akurat," tambah Khristiansyah.
Selain kesiapan alat dan personel, distribusi logistik dan informasi menjadi prioritas. BPBD telah menyiapkan bahan kebutuhan dasar, seperti makanan dan obat-obatan, untuk menghadapi kemungkinan bencana.
"Distribusi logistik dilakukan ke daerah-daerah yang rawan terisolasi akibat banjir atau longsor," ujar Khristiansyah.
Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelatihan simulasi bencana yang melibatkan masyarakat.
"Kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat sangat penting. Pelatihan simulasi ini membantu mereka memahami langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi bencana," ujar Khristiansyah.
Dengan kesiapan dan sinergi yang matang, BPBD Bengkulu optimistis mampu meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan dan liburan akhir tahun.