Lapas Curup Dukung Program Ketahanan Pangan, Begini Caranya
Kalapas Curup saat menunjukkan program ketahanan pangan yang ada di Lapas Kelas IIA Curup.-IST/BE -
harianbengkuluekspress.id - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu upayanya dengan memanfaatkan lahan yang mereka miliki untuk pengembangan usaha pertanian dan perikanan.
"Usaha pertanian dan perikanan yang kita kembangkan ini sebagai bentuk dukungan terharap prorgam swasembada pangan yang digencarkan oleh Presiden Prabowo," terang Kepala Lapas Kelas IIA Curup, Ronaldo Devinci Talesa AMdIP MH.
BACA JUGA:Disdik Dukung Libur Puasa Sebulan, Ini Penjelasan Kepala Dinas Disdik Kota Bengkulu
BACA JUGA:Panorama Alam Bukit Hitam Kepahiang Indah, Jadi Serbuan Wisatawan, Ini Keunggulannya
Selain itu, sambungnya, program ketahanan pangan yang dilaksanakan tersebut selaras dengan upaya yang dilaksanakan Kementerian Imigrasi Pemasyarakatan dengan mengintruksikan seluruh Lapas dan Rutan unuk memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menyukseskan program ketahanan pangan nasional.
Untuk program pertanian dan perikanan yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Curup tersebut, menurut Ronaldo, antara lain adalah budidaya tanaman pepaya california dan labu siam di lahan pekarangan Lapas.
"Kita juga melaksanakan budidaya jamur tiram, maggot dan ikan lele di rumah dinas yang tak terpakai," papar Ronaldo.
Ia menenerangkan, program ketahanan pangan yang dilaksanakan di Lapas Kelas IIA Curup sudah membuahkan hasil. Dimana hasil panen seperti ikan lele dan jamur tiram sudah mereka jual ke pedagangan di kawasan Pasar Atas Kota Curup.
Sementara itu, untuk hasil panen pepaya jenis california mereka jual kepada pengepul yang datang langsung ke Lapas Kelas IIA Curup. Sedangkan untuk hasil budidaya maggot mereka juga kepada peternak ayam, burung dan ikan yang ada di Kota Curup.
Lebih lanjut Kalapas menjelaskan, program pertanian dan perikanan yang mereka laksanakan tersebut sebagai salah satu bentuk inovasi mereka dalam pemasyarakat. Sehingga melalui program tersebut mereka tidak hanya fokus pada pembinaan mental dan perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saja, akan tetapi juga memberikan keterampilan praktif yang nantinya bisa menjadi bekal mereka setelah setelah menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIA Curup.
"Keterampilan pertanian dan perikanan ini nanti, kami harapkan juga bisa menjadi modal WBP saat mereka keluar dan kembali lagi kepada masyarakat," harap Kalapas.
Dalam kesempatan tersebut, Kalapas juga mengungkapkan, bahwa saat ini Lapas Kelas II A Curup diisi oleh 650 orang WPB yang berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, Lebong, Kepahiang dan beberapa daerah lainnya. Kemudian ada juga tahanan titipan kepolisian dari Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang.(ari)