Jelang Tahun Baru 2025, Masyarakat Diminta Tak Borong Bapok

Masyarakat berbelanja di salah satu pasar tradisional di Kota Bengkulu.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id  - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu meminta masyarakat jangan berbelanja berlebihan. Sebab tindakan tersebut selain memicu lonjakan harga juga berisiko menyebabkan terjadinya inflasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Hj Foritha Ramadhani Wati, SE MSi meminta, masyarakat tidak membeli kebutuhan pokok secara berlebihan (panic buying) menjelang Tahun Baru 2025, karena dapat memicu lonjakan harga.

"Stok pangan Bengkulu seperti beras dan lain-lain aman jadi tidak perlu berbelanja berlebihan menjelang akhir Tahun Baru 2025 ini," ujar Foritha, Minggu, 29 Desember 2024.

Oleh karena itu, masyarakat dimintanya tidak perlu khawatir karena stok pangan cukup. Sebab, "panic buying" hanya akan merugikan masyarakat. Selain melambungkan harga, aktivitas tersebut juga dapat menipiskan stok.

BACA JUGA:KUR Bisa Untuk Pembiayaan Pekerja Migran, Begini Kata Kadisnakertran Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Daihatsu Xenia 2025 Resmi Meluncur, Begini Spesifikasinya

"Belilah sesuai kebutuhan. Yang normal-normal saja," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus berupaya untuk menjaga ketersediaan pangan di wilayahnya.

Seperti soal beras, dia menambahkan, menambah pasokannya masih sangat aman.

"Kami terus berupaya menjaga ketersediaan pangan seperti beras saat ini pasokannya juga masih aman," ujarnya.

Untuk memastikan kecukupan stok dan memantau harga menjelang akhir Tahun Baru 2025, dia mengutarakan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Satgas Pangan sudah melakukan inspeksi ke beberapa tempat.

"Untuk stok aman, kami sudah pantau bersama Satgas Pangan dan hasilnya belum ada kenaikan yang signifikan," tuturnya.

Ia berharap, stok dan harga pangan di pasar tetap aman hingga tahun baru 2025. Sehingga angka inflasi di Bengkulu tetap terkendali sesuai target yang telah ditetapkan yakni 2 plus minus 1 persen.

"Semoga inflasi kita tetap terkendali hingga tahun baru 2025," pungkasnya.(999)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan