Saat Tahun Baru Masehi, Bolehkah Membaca Doa Tahun Baru Islam? Begini Kata Buya Yahya
Saat Tahun Baru Masehi, Bolehkah Membaca Doa Tahun Baru Islam? Begini Kata Buya Yahya-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Momen pergantian tahun baru Masehi sangat dinantikan banyak orang, termasuk umat Islam di Indonesia.
Berbagai komunitas muslim kerap mengadakan acara untuk menyambut momen ini dengan cara yang bermanfaat.
Meskipun umat Islam memiliki kalender Hijriah sebagai sistem penanggalan resmi, kalender Masehi tetap digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, tak jarang umat Islam turut merayakan tahun baru Masehi.
Bahkan, Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya, menegaskan bahwa merayakan tahun baru Masehi diperbolehkan selama diisi dengan kegiatan yang positif dan bebas dari kemaksiatan.
BACA JUGA:Nanti Malam Pergantian Tahun Baru Masehi, Bolehkah Umat Islam Merayakannya? Begini Kata Buya Yahya
BACA JUGA:Buya Yahya Bagikan Tips Ini, Insya Allah Segala Beban Hidup Menjadi Ringan
Dalam tradisi Islam, saat pergantian tahun baru Hijriah, umat dianjurkan untuk membaca doa akhir dan awal tahun.
Doa akhir tahun biasanya dibaca setelah shalat Ashar hingga menjelang Maghrib, sedangkan doa awal tahun dibaca setelah Maghrib.
Namun, muncul pertanyaan: apakah doa tahun baru Hijriah juga boleh dibaca saat tahun baru Masehi 2025?
Mengenai hal ini, Buya Yahya memberikan penjelasan yang lugas dan mendalam.
Menurut Buya Yahya, pada dasarnya membaca doa adalah perbuatan baik yang bisa dilakukan kapan saja, termasuk dalam momen pergantian tahun baru Masehi.
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Radioqu.
"Kalau untuk berdoa boleh, karena doa itu kapan saja. Barangkali tahun baru Masehi nanti ada yang kumpul di masjid untuk berdoa mendoakan semoga mereka itu sadar tobat, tapi tidak di alun-alun ya," ungkap Buya Yahya.
BACA JUGA:Buya Yahya Sarankan Lakukan Tips Ini, Insya Allah Memancarkan Kecantikan Secara Alami