Tidak Tuntas, Proyek Gedung Laboratorium Disidak Dewan BU, Begini Hasilnya

Tampak Ketua Komisi I DPRD BU, Hasdiansyah bersama anggota saat sidak pembangunan gedung laboratorium Dinkes yang tidak tuntas dikerjakan, Senin 30 Desember 2024.-APRIZAL/BE -

harianbengkuluekspress.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara (BU) melalui Komisi I DPRD BU, Senin siang 30 Desember 2024 melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan gedung laboratorium di Dinas Kesehatan (Dinkes) yang menelan anggaran sebesar Rp 4,9 miliar lebih dari anggaran Dana Alokasi khusus yang tidak tuntas dikerjakan. Lantaran telah diputus kontrak kerja pada 24 Desember 2024 dari pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) BU dengan pihak ketiga dalam hal ini CV Yorkha.

Dalam pantauan BE di lapangan, sidak tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi I DPRD Hasdiansyah bersama tiga anggota Komisi I lainnya meninjau langsung pembangunan gedung laboratorium tersebut.

Usai sidak, Ketua Komisi DPRD BU I Hasdiansyah mengatakan, bahwa dari hasil sidak tersebut memang pembangunan gedung laboratorium ini tidak tuntas dikerjakan. Dimana berdasarkan pengakuan dari pihak Dinkes melalui Sekretaris Dinkes, bahwa pekerjaan ini baru selesai diangka 67 persen. 

"Ya, dari hasil sidak yang langsung kita lihat pekerjaan pembangunan ini belum sampai 60 persen, namun dari pihak Dinkes pekerjaan tersebut sudah diangka 67 persen," ujarnya.

BACA JUGA:Pembunuhan Sadis di Kaur Masih Misteri, Keluarga Korban Datangi Polres

BACA JUGA:Bangun Jalan Lingkungan di 3 Lokasi di Benteng, Segini jumlah Anggarannya

Ditambahkan Hasdiansyah, pihaknya tidak dapat secara rinci mengetahui terhadap penyebab dari tidak selesainya pekerjaan proyek ini. Karena dari sidak, Kepala Dinkes maupun PPTK pekerjaan ini tidak ada. Maka dari itu pihaknya akan mengirim surat kepada Kepala Dinkes Kabupaten BU serta pihak lainnya guna melakukan pemanggilan untuk melakukan rapat kerja (hearing) untuk mengetahui penyebab pasti tidak tuntasnya pembangunan tersebut serta bagaiman tindak lanjut kedepannya terhadap pembangunan tersebut.

"Ini yang sangat disayangkan, karena tadi Kepala Dinkes maupun PPTK tidak ada sehingga kita tidak bisa mengetahui secara rinci kenapa pekerjaan yang mengunakan dana dari pusat ini tidak tuntas. Sebagai tindak lanjut kita akan menyurati untuk dapat melakukan haering bersama, agar penyebab tidak tuntas pekerjaan ini apa serta mencari solusi kedepannya seperti apa. Karena untuk mendapatkan dana pusat ini tidak gampang," tukasnya.

Hal senada disampaikan, Anggota Komisi I DPRD BU, Tommy Sitompul. Ia menerangkan, bahwa dengan tidak tuntas pekerjaan pembangunan ini menjadi warning bagi pemerintah daerah Kabupaten BU itu sendiri dan bagi pihak rekanan kerja.  Karena selaku pihak legislatif yang ditugasi untuk mengawasi sangat miris atas terjadinya pembangunan ini yang tidak tuntas dikerjakan. Dimana seharusnya gedung ini sudah dapat dimanfaatkan dalam penunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Akan tetapi hal ini sebaliknya, justru menyebabkan kerugian keuangan daerah yang bersumber dari dana pusat 

"Selaku wakil rakyat yang tugasnya mengawasi, melihat ini kita sangat miris. Sebagai warning bagi pemerintah daerah kedepannya, agar dapat lebih berhati hati lagi kedepannya dalam mencari rekanan kerja. Sehingga kedepan pembangunan di kabupaten BU dapat optimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat Kabupaten BU," tukasnya.(afrizal)

Tag
Share