Pemkot Target Zero Stunting, Ini 5 Program Prioritas Pemkot Bengkulu untuk Mewujudkannya
RIO/BE Seorang balita diukur panjang badannya oleh tim petugas kesehatan di Kota Bengkulu. Pada 2025 Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas DP3AP2KB fokus menekan angka stunting hingga zero atau nol.--
Harianbengkuluekspress.id - Prevalensi stunting di Kota Bengkulu turun tajam. Pada tahun 2021 sebesar 22,2 persen, kemudian pada 2022 menjadi 12,9 dan 2023 turun 9,3 persen dan pada 2024 menurun 6,2 persen. Selanjutnya, pada 2025 Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) fokus menekan angka stunting hingga zero atau nol.
"Kita menargetkan angka stunting dapat kembali turun menjadi 5%, dengan harapan besar untuk mencapai Zero Stunting," kata Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu, Dewi Dharma saat diwawancara BE, Sabtu, 4 Januari 2024.
Diawal 2025, Pemkot memperkuat pencegahan sejak dini agar tidak ada anak yang terlahir stunting. Setidaknya ada 5 program prioritas untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu, diantaranya melakukan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) hingga memperkuat pentahelix, yang mana semua unsur terkait bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk menekan angka stunting.
"Tugas rutin TPK mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta/balita. Memastikan remaja putri rutin minum pil tambah darah. Ibu hamil terpenuhi kebutuhan gizi baik saat hamil hingga pasca salin ASI ekslusif dengan MPASI sehat," papar Dewi.
BACA JUGA:Siap Usut Honorer Siluman Ikut Tes PPPK, Satgas Saber Pungli Seluma Minta Warga Melapor
BACA JUGA:Optimalkan Penerapan Prinsip E-Government, Ini Kata Kepala Dinas PMD Provinsi Bengkulu
Evaluasi kerja juga dilakukan secara mendetil hingga melakukan mini lokakarya tingkat kecamatan melalui pertemuan antara Camat, Lurah, Kader, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LPM, dan OPD-OPD terkait. Selain itu, lanjut Dewi, pihaknya juga memaksimalkan kegiatan rembuk stunting untuk memastikan langkah penanganan stunting secara komprehensif.
"Kita kejar bukan hanya capaian angka, tetapi bagian dari komitmen kita semua untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dan menyambut Indonesia Emas 2045," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)