Danau Dendam Kian Sepi Pengunjung, Sepertinya Ini Biang Keroknya
Pedagang di Danau Dendam Tak Sudah Tetap Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung-Indri, CW1/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Tempat wisata Danau Dendam Tak Sudah yang dahulu ramai dipadati wisatawan kini mulai sepi pengunjung.
Beberapa tempat yang dulunya populer perlahan kehilangan pesonanya di mata masyarakat. Hal ini menjadi perbincangan hangat, terutama setelah berbagai keluhan pengunjung viral di media sosial.
Danau Dendam Tak Sudah, yang telah berstatus sebagai cagar alam sejak 1936, kini menghadapi tantangan baru.
Salah satu keluhan utama atau biang keroknya yakni datang dari pengunjung yang merasa dirugikan oleh praktik penerapan tarif ganda, serta harga makanan dan minuman yang dianggap terlalu tinggi.
BACA JUGA:Proses Administrasi dan Penerbitan SK PPPK, Wabup Seluma: Itu Gratis, Jangan Ada Pungli
BACA JUGA:Nikmati Sensasi Segar di Rujak Chika, Harganya Hanya Rp 5.000, Ayo ke Sini
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bengkulu, Amrullah, mengungkapkan bahwa pengelolaan Danau Dendam Tak Sudah saat ini berada di bawah tanggung jawab Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu.
Namun, pihaknya tetap ikut berperan dalam proses tata kelola.
"Berkenaan dengan pengelolaan tata kelola Danau Dendam, itu dikelola oleh Dinas Pariwisata Provinsi. Akan tetapi, kami dari Dinas Pariwisata Kota Bengkulu juga turut andil dalam penataannya," ujar Amrullah.
Amrullah menambahkan bahwa belum ada regulasi khusus untuk mengatur standar harga barang dagangan di lokasi wisata tersebut.
"Saat ini, memang banyak keluhan dari masyarakat terkait harga yang tinggi, seperti kelapa muda dan lainnya. Kita harus memaklumi, karena mereka mencari penghasilan di sana. Namun, sejauh ini, kami belum memiliki regulasi untuk menetapkan standar harga di lokasi wisata itu," ucap Amrullah.
Amrullah juga menyebut bahwa lonjakan harga pada hari-hari libur besar sering kali terjadi karena meningkatnya permintaan sementara stok terbatas.
"Hal ini bukan hanya terjadi di Danau Dendam, tetapi juga di tempat wisata lain. Pada hari libur, pedagang biasanya menaikkan harga karena tingginya permintaan," ujar Amrullah.
BACA JUGA:Begini Pandangan Gus Baha Tentang Perilaku Korupsi, Berhati-hatilah!