Stok Beras di Bulog 6.900 Ton, Ini Penjelasan Kepala Bulog Bengkulu
INDRI/BE Kepala Kanwil Perum Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, memastikan stok beras di Provinsi Bengkulu mencukupi hingga panen triwulan pertama tahun 2025.--
Harianbengkuluekspress.id - Ketersediaan beras di Provinsi Bengkulu dipastikan aman hingga masa panen petani sawah triwulan pertama 2025. Perum Bulog Kanwil Bengkulu memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama empat bulan ke depan.
Kepala Kanwil Perum Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan beras. Saat ini stok beras di gudang Bulog Bengkulu mencapai 6.900 ton.
“Kami terus memastikan stok beras di gudang Bulog aman dan siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah yang ada, kami optimis mampu mencukupi kebutuhan hingga panen mendatang,” ujar Dody.
Selain memastikan ketersediaan, Bulog Bengkulu juga menjalankan program stabilisasi harga untuk menjaga agar masyarakat tetap bisa membeli beras dengan harga terjangkau. Melalui distribusi yang merata, Bulog berupaya mencegah lonjakan harga di pasar.
BACA JUGA:Baju Khas Bengkulu Laris Manis, Berikut Lokasi dan Harganya
BACA JUGA:SSB Cetak Pemain Muda Berbakat, Rayakan HUT ke-27 Ini Penjelasan Ketua Panitia Acara Mengenai SSB
“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan ketersediaan beras tetap aman, termasuk melalui penyaluran bantuan beras yang tepat sasaran,” ucap Dody.
Meski Bengkulu bukan daerah sentra produksi beras, Dody menjelaskan, sebagian besar pasokan beras didatangkan dari provinsi tetangga seperti, Lampung dan Sumatera Selatan. Namun demikian, Bulog Bengkulu tetap berkomitmen mendukung swasembada pangan dengan menyerap gabah lokal.
“Tahun ini kami menargetkan penyerapan 200 hingga 300 ton gabah setara beras dari wilayah lokal. Ini merupakan upaya kami untuk mendukung produksi petani di Bengkulu,” ungkap Dody.
Dengan berbagai upaya tersebut, Bulog Bengkulu optimis dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga hingga panen mendatang. (Indriati)