Crosser Cilik Pukau Penonton Grasstrack Escobar Cup 5 Championship Kepahiang, Ini Biodatanya

Pembalap cilik Rasya Rasya Arfabian foto bersama Wakil Bupati Kepahiang H Zurdi Nata SIp.- Doni/BE -

harianbengkuluekspress.id - Kelas supporting tingkat anak-anak khusus trail mini mencuri perhatian para penonton grasstrack Escobar Cup 5 Championship di Kabupaten Kepahiang. Kelas ini dikhususkan untuk mempertandingkan anak-anak umur 6 hingga 12 tahun  yang adu memacu sepeda motor trail mini melintasi sirkuit tanah sepanjang 1 kilometer.  Aksi para bocil dalam memacu sepeda motor mungil ini memberikan hiburan tersendiri bagi para penonton. Para pononton sangat terhibur melihat pembalap cilik saling salip di lintasan dan bahkan para penonton tertawa lepas ketika menyaksikan bocil-bocil pembalap jatuh ketika saling bersenggolan di lintasan. 

Meskipun saling bersenggolan dan terjatauh di lintasan karena tidak dapat mengendalikan motor trailnya. Anak-anak kecil tidak mengalami cidera, karena para pembalap cilik ini menggunakan standar kelengkapan balap mulai dari seragam balap, helem balap hingga sarung tangan dan sepada balap yang sangat bagus. 

"Seru bang, terutama untuk kelas anak-anak. Sangat bagus event besar ini kalau ada kelas anak-anak. Anak- anak kami yang menggabari balap seperta motor crosser bisa mengasah kemampuan dengan turun langsung pada turnamen ini," tegas Ayub David Pranoto warga Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang.  

BACA JUGA:Bank Mandiri Buka Lowomgan Kerja Terbaru, Pendaftaran Hingga 31 Januari 2025, Ini Syaratnya

BACA JUGA:Salurkan Bansos Pakai Data Tunggal, Ini Penjelasan Korwil PKH Dinsos Provinsi Bengkulu

Salah satu crosser cilik yang menjadi pusat perhatian penonton, yakni Rasya Arfabian usai 6 tahun putra bungsu pasturi Ayub David Pranoto dan Nova ikut ambil bagian pada kelas anak-anak motor trail. Rasya bersaing dengan Farhan Alfarbi (11 Tahun) dan Hafiz (6 Tahun). 

Crosser cilik ini memacu motor trai mini miliknya dengan penuh semangat, meski berkali-kali terjatuh Rasya terus berdiri kembali dan memacu kendaraan. Bahkan tercatat pembalap cilik ini tiga kali terjatuh, namun tidak menyerah ia kembali mendiri motornya melanjutkan balap hingga bisa menuntaskan balapan sampai akhir. 

"Kita sebagai orang tua  selalu mendukung keinginan anak-anak. Selama ini persiapan Rasya dalam mengikuti balap masih minim. Karena baru latihan jelang turnamen dan kedepan bisa lebih giat lagi," ucapnya. 

Harapan agar Escobar Cup Championship menjadi agenda tahunan atau digelar secara rutin setiap tahunnya di Kabupaten Kepahiang diungkapkan Doni Sumardin (43) warga Desa Kelobak Kecamatan Kepahiang. Doni merupakan pembalap lokal asal Kabupaten Kepahiang yang sudah cukup sering mengikuti berbagai event balap terutama motor cros. Bahkan hobinya itu diikuti oleh putra sulungnya Alpindo Pratama usai 8 tahun. Alpindo juga ikuti dalam ajang balap Escobar Cup 5 Championship. 

"Bila ini digelar setiap tahun, tentu anak-anak kami bisa terus mengasah kemampuannya," ungkap Doni. 

Doni menuturkan, selama ini ada beberapa faktor yang menjadi sulitnya para croser atau pembalap asal Kabupaten Kepahiang untuk bersaing dengan daerah lain. Salah satunya dikitnya open atau event balap yang diselenggarakan di Kabupaten Kepahiang, sehingga generasi muda di Kabupaten Kepahiang sulit muncul. 

"Selain itu, kita para orang tua yang memiliki anak-anak yang sejak kecil menyukai balap motor kesulitan untuk melatih anak-anak kita karena tidak adanya lintasan yang peremanen. Jika ada lintasan permanen kita bisa melatih anak-anak kita secara terjadwal," harap Doni. (doni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan