Jangan Dibuang, Minyak Jelantah Sekarang Bisa Dijual, Berikut Daftar 7 Pengumpulnya

pengumpul minyak jelantah -Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Belum banyak yang tahu, jika minyak jelantah sekarang bisa dijual, dan bahkan ada pasar untuk minyak jelantah yang sudah digunakan, terutama untuk tujuan daur ulang.
Beberapa pihak atau perusahaan mengumpulkan minyak jelantah untuk digunakan sebagai bahan baku biodiesel, pembuatan sabun, atau produk lainnya.
Salah satunya pengumpul minyak jelantah adalah PT Pertamina Patra Niaga. Perusahaan ini terus melaksanakan program pengumpulan minyak jelantah di sejumlah SPBU dan Rumah Sakit IHC Pertamina.
Program yang dinamakan Green Movement UCO ini merupakan hasil kerja sama antara Mypertamina dengan UCOllect untuk melacak pengumpulan minyak jelantah.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan masyarakat diuntungkan dengan berpartisipasi dalam program ini dengan mengumpulkan minyak jelantah di kotak-kotak UCollect dan mendapatkan reward berupa saldo e-wallet UCollect.
BACA JUGA:Waspadai Loker Pendaftaran Petugas Haji Palsu, Pastikan Kebenarannya
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Tulang Hingga Sebelit, Ini Sederat Khasiat Makan Kismis Untuk Kesehatan
" Besaran saldo e-wallet akan fluktuatif menyesuaikan Harga minyak jelantah di pasaran. Saat ini, harga minyak jelantah di pasaran sekitar RUR 6.000 per liter dan diperbarui setiap hari melalui aplikasi MyPeltamina"katany.
Program Green Movement UCO merupakan program proyek percontohan yang bekerja sama dengan Noovoleum, pengumpul minyak jelantah yang telah tersertifikasi internasional.
Di Indonesia, pengumpulan minyak jelantah ada di tujuh titik. Titik-titik pengumpulan minyak jelantah adalah Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Pusat Pertamina di Jakarta Selatan
Rumah Sakit Perni di Jakarta Barat, SPBU 31.401.01 Dago di Bandung, SPBU 31.128.02 MT Haryono di Jakarta Selatan, SPBU SPBU 31.134.02 Kalimaran di Jakarta Timur, dan SPBU 31.153.01 BSD di Tangerang Selatan, dan akan terus dievaluasi untuk perluasan ke lokasi-lokasi lain di Indonesia, tandasnya. (**)