BPBD Catat 200 Kejadian Bencana Alam, Banjir dan Longsor paling Dominan

RENALD/BE Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPI--

Harianbengkuluekspress.id – Bengkulu Selatan tercatat sebagai salah satu wilayah dengan risiko bencana tertinggi di Provinsi Bengkulu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan ada sebanyak 200 kejadian bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, dengan banjir dan tanah longsor sebagai jenis bencana yang paling dominan.

Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPI menjelaskan bahwa kondisi geografis daerah yang terdiri dari perbukitan, aliran sungai besar dan kawasan pesisir menjadi faktor utama tingginya kerentanan bencana. Bahkan menjadi perhatian serius bagi BPBD Bengkulu Selatan.

“Bencana banjir hampir merata di seluruh kecamatan, sedangkan tanah longsor sering terjadi di wilayah Ulu Manna dan Pino Raya,” ungkapnya, Rabu 22 Januari 2024.

Lebih lanjut, Hen menambahkan bahwa BPBD saat ini tengah menyusun kajian khusus atas instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk memperkuat langkah pencegahan dan mitigasi. Meski korban jiwa akibat bencana tergolong rendah, kerugian materil dan dampak sosialnya cukup besar, seperti sawah yang rusak, jalan putus, hingga jembatan runtuh.

“Kajian ini penting untuk mengidentifikasi langkah penanganan yang lebih terarah, terutama bagi wilayah yang dikategorikan zona merah bencana,” jelas Hen.

BACA JUGA:Telkomsel Hadirkan Paket Internet RoaMAX Jepang, Solusi Praktis Berinternet di Negeri Sakura

BACA JUGA:Kodim 0408 Gelar Donor Darah Dalam Rangka Peringati HUT Ke-79 Persit

Di sisi lain, keterbatasan alat berat menjadi salah satu kendala dalam penanganan bencana di daerah rawan seperti Ulu Manna. Bahkan Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Yaumil Hajil Akbar menyoroti pentingnya keberadaan ekskavator yang siaga di wilayah rawan longsor.

“Penanganan sering tertunda karena alat berat harus didatangkan dari tempat lain. Pemerintah daerah perlu menyediakan ekskavator yang standby di wilayah rentan agar masyarakat tidak terisolasi terlalu lama,” tegas Yaumil.

Selain itu, ia menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia di BPBD. Sehingga diharapkan dengan kolaborasi antara BPBD, pemerintah daerah, dan masyarakat, upaya mitigasi dan penanganan bencana di Bengkulu Selatan dapat terus ditingkatkan demi meminimalkan dampak di masa mendatang.

“Kita butuh tim yang sigap dan terlatih untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif,” pungkasnya. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan