Kutuk Kekejaman Israel, Aliansi Bengkulu Utara Lakukan Ini

APRIZAL/BE Aksi orasi yang dilakukan oleh Aliansi Bengkulu Utara Bela Palestina, Senin (23/10).--

BENGKULU UTARA, BE - Ratusan masyarakat dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Bengkulu Utara (BU) Bela Palestina, pada Senin (23/10) sore, menggelar aksi damai di Bundaran Kota Arga Makmur.

Pantauan BE di lapangan, aksi damai yang dilakukan ratusan warga ini membawa spanduk bertuliskan Bela Palestina tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian. 

Dalam orasinya, mereka mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh tentara Israel hingga banyak dari warga sipil, wanita dan anak-anak yang menjadi korban.

"Kami mengutuk keras dengan apa yang terjadi di Palestina," ujar Koordinator Aksi, Eep Kisro dalam orasinya.

Eep Kisro juga menyampaikan, bahwa mereka sangat mendukung penuh apa yang dilakukan pejuang Palestina untuk mengusir Israel. 

Mereka juga meminta pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel, menyerukan kepada seluruh negara Islam untuk membentuk pakta pertahanan dunia Islam dengan mengirim tentaranya bergabung ke Palestina. 

Menyerukan kepada Amerika dan sekutunya untuk berhenti mengirim bantuan makanan dan obat-obatan serta senjata hingga tentaranya ke Israel hingga mengecam media dan buzer yang menyebut Hamas sebagai teroris.

"Kami meminta pemerintah Indonesia untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel dan kami sangat mendukung penuh apa yang dilakukan pejuang Palestina untuk mengusir Israel," sampainya.

Lebih lanjut ia menuturkan, kegiatan aksi ini dilakukan salah satu bentuk kepedulian sesama serta sebagai rasa solidaritas dan semangat kepedulian kepada saudara sesama muslim yang menjadi korban peperangan sebagai bentuk dukungan moral untuk warga Palestina yang sedang tertindas. 

Sebab, sebagai umat muslim, sudah seharusnya memberi dukungan kepada warga Palestina untuk memperjuangkan haknya. 

"Pada intinya kegiatan yang kami lakukan ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sesama muslim yang menjadi korban peperangan," pungkasnya.(127)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan