Suami Tak Jujur Kepada istri Mengenai Penghasilannya, Bolehkah? Begini Kata Buya Yahya

Reporter: Ary |

Editor: Asrianto |

Senin , 03 Feb 2025 - 06:31

Suami Tak Jujur Kepada istri Mengenai Penghasilannya, Bolehkah? Begini Kata Buya Yahya-Istimewa/Bengkuluekspress.-

"Tapi Anda sebagai seorang suami (jika) sudah berusaha semaksimal mungkin, kalau gak dapat gak dosa, karena Anda sudah maksimal. Nanti peran istri membantu setelah itu," demikian Buya Yahya.

Demikianlah penjelasan Buya Yahya tentang bolehkah seorang suami tak jujur dengan penghasilannya kepada istri. Semoga bermanfaat.(*)

suami tak jujur kepada istri mengenai penghasilannya, bolehkah? begini kata buya yahya                            harianbengkuluekspress.id- dalam kehidupan sehari-hari, suami bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarganya atau anak istrinya.
dalam ajaran islam, untuk memberi nafkah pada keluarga, seorang suami harus bekerja dan emendapatkan penghasilan yang halal dan berkah.
perjuangan seorang suami dalam mencukupi kebutuhan keluarganya merupakan hal yang sangat mulia.
bahkan, dalam berbagai hadis disebutkan keutamaan bagi mereka yang berusaha mencari nafkah demi kesejahteraan keluarga.
baca juga:amalkan doa ini saat panasnya terik matahari, insya allah diberi kebaikan
baca juga:amalkan doa ini saat dilanda kesedihan, insya allah dapat ketenangan
"sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu," (hr bukhari).
kemudian dalam hadits lain, rasulullah saw bersabda yang artinya:
"nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. sungguh, seseorang diberi ganjaran karena meski sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya," (hr muttafaq alaih).
memberi nafkah kepada istri dan anak-anak tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga dapat menjadi sebab diampuninya dosa. hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam thabrani. rasulullah saw bersabda yang artinya:
"barangsiapa yang di waktu sore merasa capek karena bekerja dengan kedua tangannya dalam mencari nafkah maka di saat itu diampuni dosa baginya," (hr thabrani).
seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istrinya. namun, apakah suami wajib memberitahukan jumlah penghasilannya kepada istri?
buya yahya, atau kh yahya zainul ma’arif, memberikan jawaban tegas mengenai hal ini.
menurut buya yahya, suami tidak perlu mengungkapkan secara rinci penghasilannya. yang terpenting adalah ia menjalankan kewajibannya dengan menafkahi istri dan anak-anaknya tanpa harus mempublikasikan jumlah pendapatannya.
baca juga:amalkan doa ini saat menghadapi kesulitan, insya allah dimudahkan
baca juga:amalkan doa ini, insya allah mudah menghadapi urusan penting
hal tersebut disampaikan buya yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal youtube al-bahjah tv.
"tidak harus seorang istri mengetahui berapa pemasukan sang suami, dan tidak wajib bagi seorang suami memberi tahu pemasukannya kepada seorang istri. yang wajib bagi seorang suami adalah memberikan nafkah yang cukup di saat dia mampu," kata buya yahya.
selain itu, suami juga tidak seharusnya menyerahkan seluruh pendapatannya kepada istri. hal ini karena kemampuan istri dalam mengelola keuangan dapat berbeda-beda.
buya yahya menjelaskan bahwa ada berbagai jenis istri terkait pengelolaan keuangan. ada istri yang cakap dalam mengatur uang, ada yang gemar berbelanja barang yang tidak diperlukan, bahkan ada pula yang sering terjebak dalam utang.
"kalau anda menemukan istri baik yang bisa mengatur keuangan, dia juga senang berbagi, senang berderma, ngerti kebaikan, maka lebih indah jika anda berterus terang tentang pemasukan anda. tapi kalau punya istrinya pemboros, jago ngutang, jago belanja, beli yang gak jelas, maka nggak perlu anda beri semuanya," jelas buya yahya.
dalam kesempatan lainnya, buya yahya menyampaikan bahwa yang paling penting adalah usaha suami dalam memberikan nafkah.
jika suami sudah berikhtiar sebaik mungkin, namun masih belum dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka ia tidak akan dianggap berdosa.
"jadi yang wajib bagi anda berusaha. asalkan sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan akal dan tenaganya, kok ternyata gak dapat duit, tidak dosa jika istrinya kelaparan," terang buya yahya.
berbeda halnya dengan suami yang tidak dapat mencukupi nafkah rumah tangga namun sama sekali tidak berusaha.
misalnya, suami yang lebih sibuk dengan ibadah daripada mencari nafkah. menurut buya yahya, suami seperti ini termasuk dalam kategori yang kurang bertanggung jawab.
"yang gak benar itu orang ongkang-ongkang (sementara) istrinya suruh kerja. dianya i'tikaf di masjid. kurang ajar dia itu. dianya ikut pengajian ustadz, misalnya, tapi gak pernah ngasih nafkah. keblinger," kata buya yahya. 
menurut buya yahya, orang yang malas mencari nafkah dan tidak berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya telah berbuat zalim terhadap anak dan istrinya. hukumnya adalah dosa.
baca juga:doa sujud sahwi, ini bacaannya dan cara melakukannya
baca juga:amalkan doa ini saat ketakutan pada penguasa atau atasan, insya allah diberi ketenangan hati
"tapi anda sebagai seorang suami (jika) sudah berusaha semaksimal mungkin, kalau gak dapat gak dosa, karena anda sudah maksimal. nanti peran istri membantu setelah itu," demikian buya yahya.
demikianlah penjelasan buya yahya tentang bolehkah seorang suami tak jujur dengan penghasilannya kepada istri. semoga bermanfaat.(*)