Suami Tak Jujur Kepada istri Mengenai Penghasilannya, Bolehkah? Begini Kata Buya Yahya

Suami Tak Jujur Kepada istri Mengenai Penghasilannya, Bolehkah? Begini Kata Buya Yahya-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Dalam kehidupan sehari-hari, suami bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarganya atau anak istrinya.
Dalam ajaran islam, untuk memberi nafkah pada keluarga, seorang suami harus bekerja dan emendapatkan penghasilan yang halal dan berkah.
Perjuangan seorang suami dalam mencukupi kebutuhan keluarganya merupakan hal yang sangat mulia.
Bahkan, dalam berbagai hadis disebutkan keutamaan bagi mereka yang berusaha mencari nafkah demi kesejahteraan keluarga.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Panasnya Terik Matahari, Insya Allah Diberi Kebaikan
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Dilanda Kesedihan, Insya Allah Dapat Ketenangan
"Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu," (HR Bukhari).
Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Sungguh, seseorang diberi ganjaran karena meski sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya," (HR Muttafaq alaih).
Memberi nafkah kepada istri dan anak-anak tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga dapat menjadi sebab diampuninya dosa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang di waktu sore merasa capek karena bekerja dengan kedua tangannya dalam mencari nafkah maka di saat itu diampuni dosa baginya," (HR Thabrani).
Seorang suami memiliki kewajiban untuk memberi nafkah kepada istrinya. Namun, apakah suami wajib memberitahukan jumlah penghasilannya kepada istri?
Buya Yahya, atau KH Yahya Zainul Ma’arif, memberikan jawaban tegas mengenai hal ini.
Menurut Buya Yahya, suami tidak perlu mengungkapkan secara rinci penghasilannya. Yang terpenting adalah ia menjalankan kewajibannya dengan menafkahi istri dan anak-anaknya tanpa harus mempublikasikan jumlah pendapatannya.