Nelayan Trawl Vs Nelayan Tradisional Kembali Bentrok, di Sini Lokasinya

DOK/BE Tangkapan layar nelayan trawl menangkap ikan di perairan lepas pantai Pasar Seluma.--
Harianbengkuluekspress.id - Polemik nelayan trawl asal kota Bengkulu dengan nelayan tradisional asal Pasar Seluma kembali terjadi. Terbaru, kemarin pukul 08.00 WIB nelayan trawl kedapatan tengah menangkap ikan di kawasan lepas pantai Pasar Seluma yang biasa nelayan tradisional menangkap ikan.
Ditambah lagi, nelayan tradisional setempat protes, karena tak bisa memasang jaring ikan. Sehingga hal inilah yang menjadi pemicu keributan antara nelayan tradisional dengan nelayan trawl asal kota Bengkulu.
Kepala Desa Pasar Seluma, Yus Sukardi membenarkan adanya keributan di tengah laut anatara nelayan tradisional dengan nelayan kapal trawl asal kota Bengkulu. Mengetahui hal itu, berkoordinasi dengan pihak Pos Angkatan Laut (Posal) untuk melerai ke tengah lautan.
“Kami tahu informasi tersebut dari nelayan asal Pasar Seluma yang bersitegang. Kami sempat ingin berangkat ke tengah, seluruh nelayan kami juga sempat ingin berangkat ketengah laut, tapi kami tahan. Kemudian ketengangan ini kami koordinasikan dengan Danposal untuk melerai, dan Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa," ujar Yus Sukardi
BACA JUGA:Kegiatan Cek Kesehatan Gratis di Mukomuko Digelar Serentak, Ini Jadwalnya
BACA JUGA:Operasi Keselamatan Nala di Mukomuko Dimulai, Ini Jadwalnya
Kades Pasar Seluma mengatakan, seluruh nelayan kami merasa terganggu akibat pemasangan jaring yang dilakukan oleh dua kapal trawl. Seharusnya, pihak nelayan trawl mengetahui batasan untuk melakukan penangkapan ikan. Bukan seperti yang dilakukan saat ini. Dalam kesempatan sebelumnya sudah jelas, nelayan trawl ada batasan untuk melakukan penangkapan ikan.
"Nelayan kami tertanggu karena dua kapal trawl beroperasi dekat denga bibir pantai. Itulah yang membuat nelayan pasar Seluma protes,” sampainya.
Lanjutnya, guna mengantisipasi terjadinya bentrokan kembali. Pihak desa berkoordinasi dengan pos AL untuk menghubungi perwakilan nelayan Pulai Baai untuk melakukan musyawarah. Bahkan, diharapkan pemerintah provinsi bisa bertindak. jangan sampai permasalahan seperti ini tidak terus menerus terjadi. Terburuknya adalah bentrokan seperti nelayan tradisional membakar kapal trawl ataupun sebaliknya.
"Kami sudah kontak pihak Posal tadi, untuk meghubungi pihak nelayan Pulau Baai melakukan muswarah besok pagi," tutupnya.(Jefrianto)