Pergi Memancing, Tak Kembali Lagi, Bocah 6 Tahun di Mukomuko Temui Takdir Tragis

Pergi Memancing, Tak Kembali Lagi, Bocah 6 Tahun di Mukomuko Temui Takdir Tragis-Endi/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id  – Suasana duka menyelimuti Desa Setiabudi SP4, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko, setelah seorang bocah laki-laki berusia 6 tahun bernama Akbar ditemukan meninggal dunia akibat tercebur ke dalam sumur tua tanpa dinding.

Kejadian memilukan ini terjadi pada Selasa 11 Februari 2025 sekitar pukul 17.00 WIB di belakang SMP Negeri 30 Mukomuko.

Tragedi bermula saat Akbar berpamitan kepada keluarganya untuk pergi memancing ikan bersama adiknya. Mereka berjalan kaki sekitar 100 meter dari rumah menuju area belakang sekolah. Namun, di lokasi kejadian, Akbar terpeleset dan jatuh ke dalam sumur yang sudah lama tidak digunakan.

Sumur dengan kedalaman sekitar 4 meter itu tidak memiliki dinding pelindung, sehingga sangat berbahaya bagi siapa saja yang mendekatinya.

BACA JUGA:PLN ULP Manna Lakukan Pemeliharaan Jaringan, Sejumlah Desa Ini di Bengkulu Selatan Terdampak Pemadaman Listrik

BACA JUGA:Siswa SD, SMP dan SMA Diimbau Cek SiPintar PIP 2025 dan Dapatkan Beasiswa Rp 1,8 Juta

“Sumur ini memang sudah lama tidak digunakan, tidak memiliki dinding, dan dibiarkan terbuka begitu saja,” ujar Kepala Desa Setiabudi SP4, Jumadi, saat dikonfirmasi.

Saat melihat kakaknya jatuh ke dalam sumur, adik korban langsung berlari pulang ke rumah dan membangunkan ibunya yang saat itu sedang beristirahat. Panik mendengar kabar anaknya tercebur, sang ibu spontan berteriak meminta pertolongan kepada warga sekitar.

Tanpa menunggu lama, warga bergegas menuju lokasi kejadian dan berusaha menyelamatkan korban. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.

“Begitu warga sampai di lokasi, mereka langsung berusaha mengevakuasi korban. Namun, Tuhan berkehendak lain. Korban tidak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia,” jelas Jumadi.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama para orang tua, agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama saat bermain di luar rumah.

“Ini menjadi pengingat bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anak. Jangan biarkan mereka bermain di lokasi yang berbahaya tanpa pengawasan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Jumadi.

Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih peduli terhadap keamanan lingkungan, terutama dengan menutup atau memberi pagar pengaman pada sumur-sumur tua yang sudah tidak digunakan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi peringatan serius bagi seluruh warga akan pentingnya menjaga keselamatan anak-anak dari bahaya lingkungan sekitar. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan