Digelar Juli, SPMB SMA 2025 Gunakan Sistem Rayonisasi, Segini Kuotanya

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Senin , 03 Mar 2025 - 16:36

ilustrasi pendaftaran penerimaan siswa baru -istimewa/bengkuluekspress-

Kuota untuk setiap jalur SPMB 2025 dari sekolah dasar hingga sekolah Berikut kuota tiap jalur SPMB 2025 mulai dari SD-SMA/SMK:

Kuota SPMB 2025

1. Jenjang SD

Jalur domisili: Minimal 70 persen

Jalur afirmasi: Minimal 15 persen

Jalur mutasi: Maksimal 5 persen dan

Jalur prestasi: Tidak ada jalur prestasi

2. Jenjang SMP

- Jalur domisili dari minimal 50 persen menjadi minimal 40 persen

- Jalur afirmasi dari minimal 15 persen menjadi 20 persen

- Jalur mutasi maksimal 5 persen dan

- Jalur prestasi dari sisa kuota, menjadi minimal 25 persen

3. Jenjang SMA

- Jalur domisili dari minimal 50 persen, menjadi minimal 30 persen - Jalur afirmasi dari minimal 15 persen menjadi 30 persen

- Jalur mutasi maksimal 5 persen

digelar juli, spmb sma 2025 gunakan sistem rayonisasi, segini kuotanya                             harianbengkuluekspress.id- sistem seleksi penerimaan peserta didik baru (spmb) sma pada tahun 2025 akan berbeda dengan tahun sebelumnya.
 menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) abdul muti mengatakan, pada spmb tingkat sma nanti, sistem zonasi akan dihilangkan dan akan digantikan dengan  sistem rayonisasi. 
" untuk sma, kami akan memperluas istilah rayonisasi berdasarkan provinsi, karena ada beberapa sekolah yang berada di perbatasan provinsi" ujar abdul muti.
perlu diketahui,  rayonisasi merujuk pada sistem seleksi penerimaan mahasiswa yang menggunakan pembagian wilayah geografis (rayon) sebagai dasar dalam proses seleksi.
konsep ini diterapkan untuk menyaring calon mahasiswa berdasarkan daerah asal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan bagi pelajar di berbagai wilayah.
baca juga: resmi, perizinan lembaga amil zakat lebih modern, kemenag luncurkan simzat, menag: tingkat transparansi
baca juga:pendaftar span ptkin capai 113.938 orang, 5 kampus uin terbanyak diminati 
lalu apa perbedaan antara zonasi dan rayonisasi yang diterapkan pada spmb tingkat sma tahun 2025? pada ppdb zonasi, lulusan smp yang ingin masuk ke sma hanya bisa mendaftar di sekolah yang paling dekat dengan tempat tinggalnya.
mereka tidak bisa mendaftar di sekolah lain selain sekolah di tempat tinggalnya. 
dijelaskannya, dalam sistem rayonisasi spmb, siswa yang ingin masuk ke sma tidak hanya bisa mendaftar di sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya. namun, mereka juga dapat mendaftar ke sekolah-sekolah di provinsi lain. 
"jika domisili siswa dekat dengan provinsi lain, mereka bisa mendaftar ke sekolah di provinsi lain. tetapi jika siswa tersebut tinggal di provinsi yang berdekatan dengan provinsi lain yang dekat dengan domisili asalnya, ia dapat belajar di provinsi lain yang dekat dengan domisili asalnya." bebernya. 
ssemua pelaksanaan spmb di setiap jenjang, termasuk sekolah dasar dan menengah, tetap sama, namun kerangka kerjanya berbeda dengan tahun sebelumnya. 
baca juga:walikota bengkulu pimpin apel perdana, dedy: mari buka lembaran baru, ayo bantu rakyat
baca juga:pemerintah gelar mudik gratis lebaran 2025, berikut link dan cara daftarnya 
kuota untuk setiap jalur spmb 2025 dari sekolah dasar hingga sekolah berikut kuota tiap jalur spmb 2025 mulai dari sd-sma/smk: 
kuota spmb 2025 
1. jenjang sd 
jalur domisili: minimal 70 persen 
jalur afirmasi: minimal 15 persen
 jalur mutasi: maksimal 5 persen dan
jalur prestasi: tidak ada jalur prestasi
 2. jenjang smp 
- jalur domisili dari minimal 50 persen menjadi minimal 40 persen
- jalur afirmasi dari minimal 15 persen menjadi 20 persen 
- jalur mutasi maksimal 5 persen dan 
- jalur prestasi dari sisa kuota, menjadi minimal 25 persen 
3. jenjang sma 
- jalur domisili dari minimal 50 persen, menjadi minimal 30 persen - jalur afirmasi dari minimal 15 persen menjadi 30 persen 
- jalur mutasi maksimal 5 persen 
- jalur prestasi dari sisa kuota, menjadi minimal 30 persen.
demikian informasi terkait spmb sma 2025  dengan sistem rayonisasi, semoga bermanfaat. (**)