PPG Daljab Kemenag Angkatan 1 Digelar, Berbasis LMS, Berikut Link dan Jadwal pelaksanaanya

ilustrasi Kemenag buka PPG Daljab Angkatan I tahunn 2025 untuk guru Pendidikan agama-Istimewa/Bengkulu Ekspress-
" RPL sekarang diperbolehkan hingga 27 SKS, bukan 24 SKS seperti tahun sebelumnya. Durasi program juga menjadi lebih fleksibel, dengan durasi 49 hari, yang lebih pendek dari durasi sebelumnya, yang berlangsung selama tiga hingga empat bulan." jelasnya.
Selanjutnya, pembelajaran terpusat melalui Learning Management System (LMS) dan beban studi telah dikurangi dari 12 SKS menjadi 9 SKS. Induksi dan bimbingan oleh dosen juga dilakukan secara virtual.
Sehingga memberikan fleksibilitas bagi peserta tahapan PPG Daljab 2025 dimulai dengan proses seleksi administrasi di mana peserta melakukan registrasi melalui MS, Siaga atau Simpatica dan mengisi formulir yang diperlukan.
"Tahap pembelajaran terdiri dari berbagai modul, yakni Modul Profesional pada 11-12 Maret, Modul Pedagogik pada 22-30 Maret, serta Lokakarya dan Bimbingan Praktik Lapangan (BPL) yang berlangsung pada 7-22 April. Selanjutnya, peserta akan menjalani Induksi dan Tryout pada 18-22 April, serta menerima Modul Video Pembelajaran pada 23 April," jelas Thobib.
Tahap ujian PPG Daljab 225 meliputi Uji kinerja yang dilsakanakan pada 24-30 April, diikuti dengan Uji Pengetahuan pada 2-7 Mei.
Hasil kelulusan akan diumumkan pada tanggal 9 Mei dan sertifikat PPG akan dikeluarkan pada tanggal 15 Mei.
"Selama mengikuti program, peserta diwajibkan login ke LMS di www.ppg.kemenag.id, menandatangani pakta integritas, serta mengikuti ujian dengan kamera aktif. Selain itu, peserta tidak diperkenankan menggunakan joki dalam mengerjakan tugas atau ujian,"pesannya.
Berdasarkan data yang dilaporkan dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mitra, jumlah peserta PPG Daljab 2025 cukup signifikan. Untuk Guru Madrasah, dari kuota 43.709 peserta, sebanyak 40.819 peserta melapor, sementara 305 dinyatakan mundur atau ditolak.
Guru Pendidikan Agama Islam memiliki kuota 21.807 peserta, dengan 20.899 peserta melapor dan 239 mundur atau ditolak. Sementara itu, Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki kuota 2.500 peserta, dengan 2.498 peserta melapor dan hanya 2 peserta yang mundur atau ditolak. Data terkait Guru Pendidikan Agama Katolik, Hindu, dan Buddha masih dalam proses verifikasi.(**)