Kasus DBD di Kota Bengkulu Berpotensi Naik, Ini Pemicunya, Waspada!

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Tabrani-Medi/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id - Kasus demam berdarah dangue (DBD) di Kota Bengkulu pada awal tahun sudah tercatat 22 kasus. Sebaran penyakit ini diperkirakan meningkat hingga akhir tahun 2025.
" DBD itu disebabkan oleh nyamuk yang bersarang disekitar rumah kita. Jadi potensi terjangkit sangat tinggi jika tidak dilakukan pencegahan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Tabrani, Selasa 11 Maret 2025.
Potensi peningkatakan kasus DBD ini difaktori oleh kondisi cuaca yang saat ini mulai masuk transisi musim hujan.
Ditambah lagi hujan turun ketika cuaca sedang panas, serta sering terjadinya hujan setiap malam hari.
BACA JUGA:Perempuan Sasaran Utama Korban Kekerasan, Perkuat Dukungan Pemulihan Bagi Korban, Ini Alasannya
BACA JUGA:Man 1 Kota Bengkulu, Tingkatkan Semangat Belajar dan Ibadah di Bulan Suci, Gelar Pesantren Kilat
" Kondisi cuaca ini sangat mendukung kembang biak nyamuk. Banyak air yang tergenang dan menjadi sarang. Kadang hal ini kurang diperhatikan," ungkapnya.
Dinas Kesehatan mensosialisasikan kepada masyarakat agar dilakukan pencegahan secara cepat seperti tidak menumpuk barang bekas dihalaman atau belakang rumah.
Kemudian, rutin menguras bak mandi, membersihkan siring atau sanitasi yang berada di area rumah.
Disampaikan Joni, satu ekor nyamuk jenis aedes aegepty bisa menghasilkan 200-300 telur dengan frekuensi 2-3 hari sekali.
Dan wadah yang mengandung air bersih dan tenang menjadi incaran nyamuk untuk meletakkan telurnya. Nyamuk demam berdarah ini aktif pada malam hari dan berpotensi penularan virus DBD ke manusia.
" Nyamuk itu usianya bisa sampai 30 hari atau lebih cepat tergantung kondisinya. Maka dari itu kita tetap butuh pengendalian secara mandiri," ungkapnya.
BACA JUGA:Update Harga Emas, Rabu 12 Maret 2025, Produksi Antam dan UBS di Pegadaian