Dinkes BS dan BPOM Sidak Penjual Takjil, Pastikan Tak Ada Makanan Berbahaya

RENALD/BE Didi Ruslan SKM MSI--
Harianbengkuluekspress.id – Ramadan seharusnya menjadi bulan penuh berkah, bukan ajang bagi oknum tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan menjual makanan berbahaya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan tak ingin kecolongan.
Bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pemkab Bengkulu Selatan mereka siap turun ke lapangan untuk memastikan takjil yang beredar benar-benar aman dikonsumsi. Kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan MSi menegaskan bahwa pengawasan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan langkah tegas untuk melindungi masyarakat. Pihaknya akan mengambil sampel makanan dan minuman di pasar takjil untuk diuji kandungannya. Jika ditemukan zat berbahaya, pedagang harus siap menerima konsekuensi sosial.
"Kami akan turun pada pada minggu ini dan yang pasti kami akan turun dan cek langsung. Jika ada takjil yang mengandung bahan berbahaya, masyarakat sendiri yang akan menilai dan meninggalkan pedagang tersebut," ujar Didi kepada BE pada Rabu 12 Februari 2025.
Selama ini, takjil yang dijual di Bengkulu Selatan relatif aman. Namun, Dinkes BS tak mau sekadar berasumsi. Semua jenis makanan dan minuman akan diperiksa agar tidak ada celah bagi pedagang nakal.
"Bukan hanya soal keuntungan, tapi soal keselamatan konsumen. Jika takjil yang dijual tidak layak, dampaknya bukan hanya kesehatan, tapi juga kepercayaan masyarakat terhadap pedagang itu sendiri," tegasnya.
BACA JUGA:Bawaslu BS Sabet 5 Penghargaan, Ini Prestasinya
BACA JUGA:DD Digunakan untuk Beli Handphone Rp 10 Juta, Kades Talang Indah Diprotes BPD
Masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih takjil. Jangan tergoda harga murah jika kualitasnya meragukan. Ramadan adalah waktu untuk meningkatkan ibadah, bukan malah jatuh sakit karena makanan yang tidak aman. "Tingkat kewaspadaan perlu ditingkatkan," pungkasnya. (Renald)