RSUD BS Pastikan Palayanan Cuci Darah Ditangani Serius, Ini Tujuannya

Plt Direktuk RSUD HD Manna, Doni Helmiyadi ST yang didampingi Kabid Pelayana, Dewi yulistin.-RENALD/BE -
harianbengkuluekspress.id – Manajemen RSUD Hasanuddin Damrah (HD) Manna Bengkulu Selatan (BS) menegaskan komitmennya dalam menangani pelayanan cuci darah dengan serius. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers, pada Jumat 14 Maret 2025 sebagai respons atas keluhan masyarakat yang sempat viral di media sosial terkait pelayanan hemodialisis yang dinilai kurang maksimal.
Plt Direktur RSUD HD Manna, Doni Helmiyadi ST yang didampingi Kabid Pelayanan, Dewi Yulistin menjelaskan, bahwa permasalahan tersebut terjadi karena keterlambatan pengiriman barang habis pakai (BHP) hemodialisis dari vendor. Namun penanganan tetap dilakukan secepatnya sebagai bentuk tanggung jawab RSUD HD Manna.
"Sebenarnya ini hanya masalah teknis. Barang yang dikirim oleh vendor dari Kota Surabaya ke gudang di Bengkulu belum sampai ke RSUD Hasanuddin Damrah Manna," ujar Doni.
BACA JUGA:224 Sapi di Seluma Sembuh dari Virus PMK, Begini Caranya
BACA JUGA:Kapolres Kaur Harapkan Sinergitas Terjalin Baik, Ini Tujuannya
Ia menambahkan, pengadaan BHP hemodialisis dilakukan secara rutin setiap minggu. Jika stok habis sebelum jadwal pengiriman berikutnya, pihak rumah sakit segera mengajukan pemesanan baru.
"Setiap Senin, BHP hemodialisis dengan stok 50 unit tiba di RSUD. Jumlah tersebut sebenarnya cukup untuk melayani pasien yang ada," jelasnya.
Doni juga menegaskan, bahwa setiap pasien cuci darah harus mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan jadwal pelayanan. Namun pada hari itu, alat belum tiba sehingga menyebabkan keterlambatan pelayanan.
"Kebetulan tadi alat BHP hemodialisis belum sampai. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Wabup yang ikut membantu mempercepat kedatangan BHP hemodialisis, sehingga tidak ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan," katanya.
Sebagai langkah perbaikan, RSUD HD Manna akan menambah jumlah vendor penyedia alat hemodialisis guna menghindari kendala serupa di masa mendatang.
"Tentu kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik. Tidak mungkin kami membiarkan pasien tidak mendapatkan pelayanan hingga berujung fatal," pungkas Doni. (renald)