Seleksi Siswa dan Guru Sekolah Rakyat Mulai Awal April 2025, Ini Penjelasan Mensos

Menteri Sosial Saifullah Yusuf -Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Ini informasi baik bagi para guru yang ingin bergabung dalam program guru penggerak. Pasalnya, pemerintah berencana membuka seleksi calon siswa Sekolah Rakyat pada akhir Maret atau April 2025.
Bersamaan itupula, pemerintah akan membuka seleksi guru yang akan ditugaskan mengajar di Sekolah Rakyat yang akan beroperasi mulai tahun ini.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyampaikan, rekrutmen siswa Sekolah Rakyat akan diselenggarakan bersamaan dengan seleksi guru.
" Jika semua berjalan sesuai rencana, pendaftaram akan dibuka dalam satu hingga dua bulan kedepan," ungkap Mensos Saifullah Yusuf.
Rekrutmen guru Sekolah akyat diprioritaskan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah lulus Tes Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Seleksi akan dilakukan ulang, dan penempatan guru akan disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal mereka. Selain itu, guru yang lulus seleksi akan mendapatkan pelatihan khusus sebelum mengajar di Sekolah Rakyat.
BACA JUGA: Pemerintah Bakal Buka 50 Sekolah Rakyat, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Segera Dibuka, Difasilitasi Asrama Dan Siswa Tidak Dipungut Biaya
Rekrutmen guru direncanakan akan dibuka pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menjelaskan pada tahun ini, sudah ada 53 lokasi yang siap menyelenggarakan Sekolah Rakyat, dengan target awal menampung sekitar 2.500 siswa.
Program ini juga akan menyediakan fasilitas asrama bagi siswa, serta kurikulum nasional yang menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan.
Gus Ipul juga menyebutkan, Sekolah Rakyat nantinya akan menjadi sekolah tanpa biaya dan semua kebutuhan siswa akan dipenuhi.
"Sekolah ini gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asrama untuk tempat tinggal siswa," ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, para Menteri Kabinet Merah Putih juga sedang membahas berbagai aspek penting program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, dan mekanisme penerimaan siswa.