Minta Masyarakat Jangan Panic Buying, Ini Imbauan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu

DOK/BE Masyarakat membeli kebutuhan pokok.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu meminta kepada masyarakat di Bengkulu untuk tidak panic buying (pembelian impulsif) selama Ramadan 1446 Hijriah. Hal ini disebabkan kebutuhan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan gula tersedia cukup banyak di pasar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Arwan Tantawi SP mengatakan, kebutuhan pangan selama Ramadan tahun ini diprediksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat. Namun, dia menegaskan bahwa stok kebutuhan pangan strategis di pasar masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak perlu melakukan panic buying.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Kebutuhan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, daging ayam, daging sapi, telur ayam, dan gula masih tersedia di pasar. Kami juga terus memantau ketersediaan kebutuhan pangan di pasar selama Ramadan," ujar Arwan, Kamis 13 Maret 2025 kepada BE.

Selain itu, Arwan juga mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bengkulu serta para pedagang di pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pangan selama Ramadan. Ia berharap agar masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan stok pangan.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan 200 Unit Kontainer Sampah untuk Dibagikan ke Kabupaten/Kota

BACA JUGA:Jalan Kabupaten Nyaris Putus Akibat Diterjang Banjir, Begini Respons Pemkab Benteng

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta para pedagang di pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pangan selama Ramadan. Kami akan terus memantau ketersediaan kebutuhan pangan di pasar dan berkoordinasi dengan para pedagang agar stok selalu mencukupi," ujarnya.

Meski demikian, Arwan mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga pola konsumsi yang sehat dan berimbang selama Ramadan. Ia menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi.

"Dalam memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadan, kita juga harus tetap memperhatikan pola konsumsi yang sehat dan berimbang. Saya menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi," tutupnya.

Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof Rohimin mengatakan, umat muslim harus menghindari panic buying karena tidak sesuai dengan semangat berpuasa yang seharusnya menumbuhkan sikap sabar dan bersyukur. Selain itu, hal tersebut dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pangan strategis dan mengganggu ketersediaan pangan di masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga Jelang Idul Fitri, Pemkab BU Gelar GPM, Begini Pesan Bupati Arie

"Kita harus menjaga semangat berpuasa yang seharusnya menumbuhkan sikap sabar dan bersyukur. Panic buying dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pangan strategis dan mengganggu ketersediaan pangan di masyarakat yang membutuhkan," ujar Prof. Rohimin.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani Wati mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pangan strategis selama Ramadan. Salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar dan memastikan ketersediaan stok kebutuhan pangan.

"Kami telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pangan strategis selama Ramadan. Kami akan melakukan operasi pasar dan memastikan ketersediaan stok kebutuhan pangan di pasar selama Ramadan," ujar Foritha.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan