Pesantren Kilat Ramadan, Disdikbud Evaluasi Kemampuan BTA Siswa, Ini Tujuannya

Terlihat siswa ketika belajar baca tulis Al-Quran di MDTA Jafar pada Senin 17 Maret 2025.-Renald/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id– Selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan memanfaatkan momen pesantren kilat sebagai ajang evaluasi kemampuan Baca Tulis Al-Quran (BTA) siswa.
Evaluasi ini dilakukan terhadap seluruh jenjang sekolah, baik SD maupun SMP, sebagai bagian dari implementasi program BTA yang telah diterapkan sejak tahun 2021.
Plt. Kepala Dikbud Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya MPd menegaskan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Al-Quran.
BACA JUGA:THR ASN dan PPPK di BS Disalurkan, Segini Total Anggarannya
BACA JUGA:7 Desa di Kedurang Didorong Jadi Agrowisata, Berikut Daftarnya
Hasil evaluasi nantinya akan menjadi acuan bagi penguatan program pendidikan berbasis keagamaan di sekolah-sekolah.
"Evaluasi ini akan dilakukan paling lambat sebelum libur menjelang Lebaran. Nantinya, para siswa akan diuji satu per satu dalam membaca Al-Quran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka," ujar Lusi, Senin 17 Maret 2025.
Menurut Lusi, evaluasi BTA ini bukan sekadar ujian biasa, tetapi memiliki konsekuensi terhadap jenjang pendidikan siswa.
Sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 10 Tahun 2020, kemampuan membaca dan menulis Al-Quran menjadi salah satu syarat utama bagi siswa Muslim dalam kenaikan kelas maupun kelulusan.
"BTA bukan hanya program tambahan, tetapi sudah menjadi bagian dari kebijakan pendidikan di Bengkulu Selatan. Jika ada siswa Muslim yang masih buta aksara Al-Quran, maka bisa saja kenaikan kelas atau kelulusannya tertunda," jelasnya.
Lusi menegaskan bahwa aturan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa Muslim yang lulus dari sekolah di Bengkulu Selatan memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis Al-Quran.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga bekal dalam memahami ajaran agama.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan sekolah di Bengkulu Selatan tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan umum, tetapi juga memiliki dasar pemahaman agama yang kuat. Program ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman," tambahnya.
Dengan adanya evaluasi ini, Disdikbud mengimbau para siswa agar lebih serius dalam mempersiapkan diri, terutama dalam memantapkan bacaan dan tulisan Al-Quran.