Data Pendidikan Harus Berkualitas, Operator Dapodik di Mukomuko Dilatih, Ini Jadwalnya

Bupati Mukomuko Choirul Huda didampingi beberapa pejabat dan para operator dapodik selaku peserta dilatih yang bertujuan agar data pendidikan berkualitas.-BUDI/BE -
harianbengkuluekspress.id – Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko harus berkualitas.
Kepala Disdikbud Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani menjelaskan, untuk mewujudkan hal itu, pihaknya terus berupaya diantaranya dengan memberikan pelatihan terhadap operator data pokok pendidikan (Dapodik) tingkat SD dan SMP.
“Sebanyak 144 orang operator Dapodik SD dan 58 orang operator Dapodik SMP telah kita berikan pelatihan beberapa waktu lalu. Untuk memberikan materi pelatihan, pihaknya mendatangkan narasumber dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Bengkulu,” katanya.
BACA JUGA:Perumda Benteng Salurkan Zakat Mal kepada Segini Warga Miskin
BACA JUGA:Bupati Benteng Resmi Tempati Rumdin, Ini Lokasinya
Ia juga menyebutkan, untuk data yang berkualitas itu dilakukan sinkronisasi data dapodik dengan data Dukcapil dan data Sapras penting dilakukan. Sehingga seluruh operator sekolah dapat memahami dan memiliki kemampuan untuk mengupdate data. Diketahui bahwa dapodik yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) adalah satu satunya basis data pendidikan yang diakui pemerintah mulai dari jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi baik itu pendidikan formal maupun non formal.
Sistem pendataan ini, jelas Epi, mencakup semua informasi tentang satuan pendidikan, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan semua substansi pendidkan, yang menyajikan data yang akurat, valid, mutakhir dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara langsung melalui aplikasi tanpa hambatan jarak dan waktu.
“Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik antar operator, kepala sekolah dan dinas pendidikan dan kebudayaan untuk menghasilkan data pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, output dari dapodik yakni menyediakan data yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam mendukung program dan kebijakan di lingkup pemerintah daerah, kementerian, maupun lintas kementerian. Sebab data yang dihasilkan dapodik digunakan sebagai bahan untuk menyusun kebijakan pendidikan, perencanaan program serta kegiatan dan evaluasi di bidang pendidikan. Karena itu, ditekankan kembali bagaimana pentingnya untuk setiap sekolah dan satuan pendidikan lainnya untuk memuktahirkan data dapodiknya setiap tahun sesuai jadwal dan jangan sampai ada data yang tidak lengkap, ketidaksesuaian data dengan keadaan yang sebenarnya, ketidak tepatan waktu dalam menginput data dan selalu mengikuti perubahan-perubahan dalam aplikasi dapodik.
“Aplikasi Dapodik ini juga mengalami perbaikan sistem yang menuntut operator untuk meningkatkan kemampuannya untuk melakukan input data dapodik,” katanya.
Ditambahkan Epi, jikalau input data dalam dapodik dilakukan dengan benar maka pemetaan mutu sekolah akan sesuai dengan keadaan. Termasuk jika inputan data dapodik dilakukan dengan benar maka akan berpengaruh kepada peningkatan mutu sekolah dan perencanaan program pendidikan secara keseluruhan.
“Karena itu dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik antar operator, kepala sekolah dan dinas pendidikan dan kebudayaan untuk menghasilkan data pendidikan yang berkualitas,” demikian Kadisdikbud.
Sementara Bupati Mukomuko, H Choirul Huda SH mengapresiasi dilaksanakannya pelatihan terhadap operator data pokok pendidikan (Dapodik) tingkat SD dan SMP. Dengan kegiatan tersebut, seluruh peserta dari operator sekolah SD dan SMP yang mengikutinya dengan baik. Sehingga ke depan seluruh data pendidikan yang disampaikan ke pemerintah daerah maupun pusat merupakan data yang benar-benar valid.“Semoga ilmu yang didapat bisa diimplementasikan di sekolah masing-masing,”pesan Bupati. (budi)