Sholat Idul Fitri, Ini yang Dianjurkan Ustadz Adi Hidayat untuk Penyelenggara

Sholat Idul Fitri, Ini yang Dianjurkan Ustadz Adi Hidayat untuk Penyelenggara-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Harianbengkuluekspress.id- Umat Islam di dunia saat ini sedang melaksanakan ibadah puasa di penghujung bulan Ramadhan. Sebentar lagi akan melaksanakan sholat hari raya idul fitri.
Bahkan, hari ini merupakan puasa Ramadhan yang ke-29 hari.
Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah ceramah memberikan beberapa anjuran kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau panitia penyelenggara Shalat Idul Fitri.
Anjuran ini bertujuan agar pelaksanaan Shalat Idul Fitri sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA:Hari ke-29 Puasa Ramadhan, Amalkan Doa Ini, Insya Allah Dijauhkan dari Sifat Suka Membenci
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Menerima Zakat Fitrah, Insya Allah Mendapatkan Keberkahan
Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, seluruh umat Muslim yang menjalankannya akan merasa lebih nyaman dan khusyuk.
Salah satu hal yang ditekankan oleh Ustaz Adi Hidayat adalah waktu pelaksanaan Sholat Idul Fitri. Menurut beliau, shalat ini sebaiknya dilakukan saat bayangan matahari mencapai dua tombak, sebagaimana yang diajarkan dalam sunnah Rasulullah SAW.
"Penunaian sholat, pertama dilangsungkan di awal waktu bagi Idul Adha, tapi untuk Idul Fitri boleh dimundurkan sampai bayangan matahari di dua tombak," terang Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, waktu pelaksanaan Sholat Idul Fitri yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW adalah ketika bayangan matahari mencapai dua tombak. Jika dikonversikan ke dalam jam, waktu tersebut kira-kira sekitar pukul 06.30 pagi.
"Misal ukuran jam misalnya Idul Adha 06.30 nah kalau Idul Fitri boleh jam 06.45 atau 06.50," papar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa alasan logis di balik pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang sedikit mundur adalah karena adanya sunnah untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke masjid.
Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, yang menganjurkan umat Islam untuk mengonsumsi makanan, seperti kurma dalam jumlah ganjil, sebelum melaksanakan shalat sebagai tanda berbuka dan perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa.
"Haditsnya adalah Nabi mengimani kami di Idul Fitri di saat matahari dua tombak, kalo Idul Adha harus segera, agar saat dhuha sudah bisa menyembelih hewan kurban," papar Ustaz Adi Hidayat.