Amalkan Doa ini, Insya Allah Berhenti dari Kecantuan Nonton Film Dewasa
Amalan doa agar berhenti nonton film dewasa-Ilustrasi Istimewa/Bengkulu Ekspress-
HARIANBE - Jika anda sudah kecanduan nonton film dewasa, hal itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Kemudian anda ingin berhenti.
Sebagai seorang muslim, anda bisa berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk berhenti. Namun, anda harus juga berdoa kepada Allah agar bisa berhenti dari kecanduan.
BACA JUGA: Amalkan Doa ini, Insya Allah Dijauhkan dari Perbuatan Maksiat
BACA JUGA: Amalkan Doa ini, Insya Allh Terlindungi dari Bencana Saat Hujan Deras Disertai Petir
Adapun amalan doa agar berhenti kecanduan dari nonton video porno atau dewasa sebagaimana doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yaitu:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى
(Allahumma inni a’udzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri basharii, wa min syarri lisanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyi).
Artinya:
"Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari kejelakan pada pendengaranku, dari kejelakan pada penglihatanku, dari kejelekan pada lisanku, dari kejelekan pada hatiku, serta dari kejelakan pada mani atau kemaluanku," (HR An-Nasa'i, Abu Dawud, Tirmidzi).
Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
"Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian," (HR Muslim)
BACA JUGA: Amalkan Doa ini, Insya Allah Dimudahkan Dapat Pekerjaan
Secepatnya alihkan pandangan saat melihat gambar yang tidak sesuai atau tidak halal di televisi, ponsel, atau laptop.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa: