Sampah Libur Lebaran Tembus 75 Ton, Didominasi dari Sini

RENALD/BE Salah satu titik tumpukan sampah di Jalan Lintas Sumatera, yaitu di Tebing Lubuk Manau.--
Harianbengkuluekspress.id – Volume sampah di Kabupaten Bengkulu Selatan selama libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah mengalami lonjakan signifikan. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) mencatat total timbunan sampah selama libur lebaran tembus hingga 75 ton, yang didominasi sampah rumah tangga.
Kepala DLHK Bengkulu Selatan, Ir Haroni SP menjelaskan bahwa peningkatan volume sampah ini dipicu oleh banyaknya aktivitas masyarakat selama libur panjang. Termasuk kunjungan wisatawan lokal maupun perantau yang pulang kampung.
“Perkiraan kami, selama libur lebaran ini timbunan sampah mencapai 75 ton. Mayoritas berasal dari limbah rumah tangga, seperti plastik bekas kemasan dan sisa makanan. Ini wajar karena aktivitas masyarakat juga meningkat tajam,” ungkap Haroni, Selasa 8 April 2025.
Ia menambahkan, selama libur Idul Fitri, petugas kebersihan DLHK juga mendapat libur sejak 30 Maret hingga 2 April 2025. Meski demikian, dua hari menjelang lebaran pihaknya telah menggelar aksi gotong royong di sejumlah titik, salah satunya di kawasan tebing Lubuk Manau, Kecamatan Manna.
“Saat itu tebing Lubuk Manau sudah bersih. Tapi karena aktivitas masyarakat kembali meningkat, saat ini sudah ada penumpukan sampah lagi di lokasi itu,” jelasnya.
BACA JUGA:Revitalisasi Pasar Bukan Sekedar Wacana, Begini Kata Bupati Kepahiang
BACA JUGA:Pemkab Tunggu Rekomendasi Pusat Soal TPP ASN Nunggak
DLHK saat ini memprioritaskan pengangkutan sampah di kawasan permukiman warga sebelum mengalihkan fokus ke titik-titik publik seperti Pantai Pasar Bawah dan Lubuk Manau. Hal ini dilakukan karena warga telah berkontribusi melalui pembayaran retribusi sampah.
“Sistem kami sekarang adalah mengutamakan pemukiman terlebih dahulu. Kalau muatan mobil operasional belum penuh, barulah kami ambil sampah di area publik. Tapi kenyataannya, begitu dari komplek saja, armada kami sudah penuh,” ujar Haroni.
Selain volume sampah yang meningkat, DLHK juga dihadapkan pada keterbatasan armada. Saat ini hanya ada enam unit truk pengangkut sampah yang aktif beroperasi, sementara beban kerja meningkat drastis selama musim libur.
“Kami kekurangan armada. Saat ini hanya ada enam kendaraan pengangkut sampah, padahal cakupan wilayah dan volume sampah sangat besar,” tambahnya.
DLHK saat ini didukung oleh 190 petugas sapu jalan dan 30 orang petugas pengangkut sampah. Haroni berharap, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola sampah, termasuk memilah dan memanfaatkan kembali sampah yang masih berguna.
“Kami mengimbau warga agar lebih peduli. Pisahkan sampah yang masih bisa dimanfaatkan, dan jika perlu dibakar, lakukan dalam jumlah kecil agar tidak mencemari udara,” tutup Haroni. (Renald)