Kasus Covid-19 Belum Terdeteksi, Ini Imbauan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu H Herwan Antoni SKM Mkes MM.--
BENGKULU, BE - Kasus covid-19 kembali merambah Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu H Herwan Antoni SKM Mkes MM mengatakan, saat ini kasus covid-19 memang telah muncul varian baru. Didominasi oleh subvarian Omicron EG2 dan EG5. Hanya saja, di Provinsi Bengkulu, kasus tersebut belum terdeteksi.
"Di Bengkulu sampai saat ini belum terdeteksi," terang Herwan, kepada BE, Rabu, 13 Desember 2023.
BACA JUGA:Aklamasi, Saleh Ketum IKJPP, Ini Dia Programnya
BACA JUGA:Kejar Target PAD Akhir Tahun, Ini Permintaan Anggota DPRD Kota Bengkulu
Dijelaskannya, memang kasus covid-19 telah mencul di Indonesai. Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan surat edaran (SE) kepada semua jajaran kesehatan, hingga ke daerah untuk mewaspadai covid-19. Tujuannya agar pemerintah daerah tidak lengah. Dengan wabah yang telah menyerang masyarakat Indonesia sejak 2020 tersebut.
"Persiapan waspada dini itu dengan meningkatkan pengamatan, perkembangan penyakit masyarakat kita," tambahnya.
Herwan mengatakan, wabah covid-19 itu masih menyerang gangguan pernafasan, flu, batuk, panas tinggi dan lainnya. Masyarakat jika ada gangguan penyakit tersebut, untuk segera memeriksakan kesehatannya.
"Tentu kita himbau masyarakat kita, untuk hidup bersih dan sehat. Ketika imunitas bagus, serangan penyakit bisa dicegah. Kalau terkena penyakitnya ringan-ringan saja," ungkap Herwan.
Tidak hanya itu, untuk pencegahan. Herwan meminta masyarakat untuk melengkapi vaksinasi. Kelengkapan vaksinasi itu nantinya juga akan dikeluarkan SE dari Kemenkes.
"Dua atau 3 hari kedepan, SE nya akan dikeluarkan. Jika sudah keluar, kita akan tindaklanjuti SE itu ke kabupaten/kota," bebernya.
Disisi lain, untuk pengetatan kegiatan, menurut Herwan belum akan dilakukan sejauh itu. Sebab, saat ini fokusnya untuk melakukan peningkatan kewaspadaan dan pencegahaan. Sehingga masyarakat tidak lengah dengan ancaman kasus covid-19.
"Belum ada kita lakukan penetatan. Kita jangan sampai lengkah dengan kasus ini," tutup Herwan.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis dari Kemenkes, kasus COVID-19 dilaporkan kembali meningkat di sejumlah negara di ASEAN. Termasuk Indonesia dengan rata-rata kasus harian bertambah 35-40 kasus. Sementara, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang per 6 Desember 2023, dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. (151)