Jumlah Bangunan Rusak Bertambah: Satu Meninggal, 2 Dirawat di Rumah Sakit
Tim Basarnas Bengkulu menyisiri rumah yang rusak terdampak gempa bumi 6,3 Magnituodo yang terjadi pada Jumat, 23 dini hari. -RIO/BE -
Harianbengkuluekspress.id - Berdasarkan update data terbaru yang dihimpun oleh BPBD Provinsi Bengkulu tercatat ada sebanyak 263 bangunan, baik rumah, sekolah, tempat ibadah, kantor dan fasilitas umum (fasum) lainnya yang terdampak akibat gempa bumi di Bengkulu 6,3 Magnitudo yang terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025 dini hari.
Berdasarkan dari update data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, setidaknya ada 263 bangunan yang terdampak, yang tersebar di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma.
Untuk di Kota Bengkulu ini sendiri, hingga saat ini ada 198 rumah yang rusak, dua unit sekolah, dua tempat ibadah (masjid), dua kantor camat dan dua fasum.
Sedangkan di Kabupaten Benteng terdapat 49 unit rumah warga yang rusak dari berat hingga sedang, satu unit bangunan PAUD, dua unit sekolah dasar, satu SMK dan satu kantor camat.
Sementara itu, di Kabupaten Seluma tiga unit rumah warga rusak ringan.
BACA JUGA:Luar Biasa! Pemkab BS Raih WTP 4 Kali Berturut-turut, Sekda Sampaikan Pesan Khusus
BACA JUGA:Berlaku Mulai 5 Juni 2025, Pemerintah Berikan Potongan Harga Tiket Pesawat
"Jika ditotalkan keseluruhan dari satu kota dan dua kabupaten ini, kerusakan yang di alami capai 263 unit. Sedangkan untuk jiwa yang terdampak sementara ini yang terdata sebanyak 800 jiwa," ungkap dari Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, Sabtu, 24 Mei 2025.
Ia menyebutkan, terkait dengan kejadian ini, pemerintah provinsi bersama-sama stakeholder terkait yakni Polda Bengkulu sudah mendirikan dapur umum termasuk juga menyerahkan bantuan kepada warga terdampak.
"Alhamdulillah, dari personel Brimob juga sudah mendirikan sudah mendirikan dapur umum serta dari TNI sudah menempatkan tim dokter atau kesehatan di lokasi tenda darurat di lokasi Kelurahan Betungan Kota Bengkulu," tutupnya.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Bengkulu terpantau ada 1 orang meninggal dunia dan dua orang warga yang harus dirawat di rumah sakit.
Korban meninggal dunia adalah Suheri Lensi (53), warga Jalan Almukaromah 17 RT 27 RW 05, Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu. Ia dinyatakan meninggal dunia sekitar setengah jam setelah gempa terjadi.
Menurut suaminya, Ahmad Junaidi, Suheri memiliki riwayat penyakit jantung dan mengalami serangan mendadak karena panik saat gempa.
Kapolda Bengkulu, Irjen Mardiyono mengungkapkan, dua korban luka saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu. Keduanya adalah Rian Saputra (39), warga Kepahiang yang mengalami patah tulang tangan kiri, serta seorang pelajar berusia 16 tahun yang mengalami luka robek di kaki kanan. (529)