Harian Bengkulu Ekspress

Gubernur Bengkulu Perjuangkan Saham Tambang Emas Seluma: Untuk Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Bengkulu

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.--

Harianbengkuluekspress.id - Izin operasi produksi tambang emas PT Energi Swa Dinamika Muda (ESDMu) di kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul Kabupaten Seluma masih menunggu lampu hijau dari Gubernur Bengkulu, H Helmi Hasan SE. 

Walaupun PT ESDMu telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dari Kementerian ESDM RI, Gubernur Bengkulu tidak akan serta merta memberikan rekomendasi Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan (PPKH).

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan meminta saham dari operasional tambang emas tersebut. 

Langkah itu sebagai upaya agar masyarakat Bengkulu dapat merasakan dampak positif dari keberadaan tambang emas di Kabupaten Seluma.

BACA JUGA:Bupati Benteng Dianugerahi Gelar Baginda Maharaja Sakti 2, Begini Pesan Rachmat Riyanto

BACA JUGA:Website SPMB Tak Bisa Diakses: Orang Tua dan Calon Siswa Ramai-ramai Datangi Dikbud

"Tambang emas ini prosesnya sudah lama berjalan. Bupati Seluma dari dulu sudah setuju, DPRD untuk perubahan RTRW-nya juga sudah setuju. Menteri sudah setuju, gubernur lama juga sudah menunjukkan persetujuan, tapi hari ini kita masih buka ruang dialog, agar masyarakat mendapatkan dampaknya," ujar Helmi, Senin, 23 Juni 2025.

Helmi mengatakan, dari proses perizinan awal, selama ini pemerintah daerah tidak mendapatkan keuntungan langsung dari aktivitas pertambangan. Sebab, keuntungan daerah itu tidak pernah dilakukan pembahasan. 

"Karena dulu, tidak bicara pemerintah dapat apa? Tidak ada kan. Baru sekarang kita berpikir, saya akan tanda tangan kalau pemerintah dapat. Dapat apa? Dapat saham dong," tegasnya.

Helmi menegaskan, saham yang diminta dari tambang emas itu harus menjadi milik Pemprov Bengkulu. Agar hasil saham yang didapatkan, bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan di Provinsi Bengkulu. Disamping itu, agar masyarakat juga mengetahui, dampak dari hadirnya tambang emas tersebut. 

"Kalau kita hanya menyetujui, pemprov tidak dapat apa-apa.  Terus masyarakat bertanya, kan jadi aneh itu," beber Helmi.

Saat ini, pemprov, menurut Helmi,  masih membuka diri untuk mendengarkan masukan dari masyarakat terkait rencana hadirnya tambang emas. 

Terkait besaran saham yang diinginkan, Gubernur menyebutkan angka idealnya adalah 100 persen. Namun hal tersebut tidak mungkin terjadi dan tetap harus dihitung secara realistis.

"Saham itu, kita maunya 100 persen, tapi kawan (tambang emas) mau atau tidak?. Artinya, kita logis. Ini investasi, kita tidak boleh anti investasi," ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan