Harian Bengkulu Ekspress

PCNU Kepahiang Gelar Dialog Kebangsaan Lintas Pesantren, Ini Tujuannya

Dialog kebangsaan PCNU bersama pengasuh ponpes, ormas dan tokoh masyarakat Kabupaten Kepahiang. -Doni/BE -

harianbengkuluekspress.id - Tanamkan komitmen berbangsa dan negara pada generai muda, PCNU Kabupaten Kepahiang menggelar dialog lintas pondok pesantren, ormas hingga tokoh masyarakat. Dialog penguatan kebangsaan tersebut dilaksankan di aula Ponpes Manba'ul Qur'an Desa Pematang Donok. Kesimpulan dalam dialog tersebut, seluruh Pondok Pesanteren (Ponpes) Kabupaten Kepahiang berkomitmen  dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. 

Karena nyaris semua Ponpes yang ada mengamalkan ajaran Ukhuwah Islamiyyah, Basyariah dan Wathoniyah. Dengan mengedepan kecintaan terhadap bela negara kepada para santri dengan mengutamakan ahklak sesuai tuntutan syariat atau agama islam.  Komitemen itu ditegaskan oleh gabungan pengasuh pondok Pesanteren Kabupaten Kepahiang yang mengikuti dialog  pengutaan nilai-nilai kebangsaan pada pondok pesantren menciptakan Ukhuwah Islamiyyah, Basyariah dan Wathoniyah.  

BACA JUGA:Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah, Kemendikdasmen Libatkan 245 LKP di Indonesia, Dirjen Vokasi Ungkap Begini

BACA JUGA:Luncurkan Gerakan 1.000 APS SMK Berdaya, Solusi Kemendikdasmen Atasi Pengangguran dan Angka Putus Sekolah

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepahiang, Imam Ghozali selaku pembicara dalam dialog menegaskan, bahwasanya penguatan pondok pesantren sekarang sudah sangat diperkuat oleh berbagai regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Terutama saat lahirnya undang-undang pesantren yang menjadi payung hukum utama dalam mengembangkan pendidikan pesantren. 

"Ini salah satu bukti nyata kehadiran negara untuk pondok pesantren. Karena adanya undang-undang ini membuat adanya hari santri. Aturan tentang pendidikan pasantren diperkuat dengan aturan turunannya. Ini harus menjadi semangat kita para pengasuh ponpes agar dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan," Imam Ghosali. 

Menurut Imam, dengan adanya regulasi ponpes harus menjadi penyemat bagi para pengurus Ponpes untuk melengkapi berbagai izin pendirian pesantren. Sehingga status kepemilikkan tanah dan bangunan ponpes memiliki legalitas yang jelas. 

"Jika ada legalitas tentu program negara bisa masuk kedalam ponpes yang dimiliki. Seperti program beasiswa santri, beasiswa ini di khususkan untuk santri pondok. Siswa seperti MAN Cendikiawan tidak dapat beasiswa santri. Meskipun setiap tahun ada seleksi beasiswa santri yang digelontorkan Kementerian Agama. Berbeda dengan santri dari Pondok bisa dapat beasiswa santri tentu ini sebuah kebanggan baut kita. Karena santri-santri kita dapat melanjutkan jenjang pendidikan hingga keluar negeri," tutur Imam. 

Ia menambahkan, selain beasiswa santri yang dikhususkan untuk Ponpes, ada juga beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang digelontorkan oleh pemerintah tentu santri di Ponpes Kepahiang juga bisa bersaing untuk dapat PIP. Dimana semua biaya pendidikan santri itu akan di tanggung oleh negara.  Penguatan nilai-nilai kebangsaan di Pondok Pesantren tidak diragukan. Karena di ponpes diajari bagaimana mencintai diri, agama dan bangsa. 

"Negara kita juga didirikan oleh sesepuh kita dan para kyai Ponpes yang memiliki kelapangan dana yang berjiwa besar," ujarnya.

Sementara itu, Kakan Kesbangpol Kepahiang, Musi Dayan SSI menegaskan, sikap kebangsaan adalah sikap kecintaan terhadap bangsa dan negara. Tentunya sangat diharapkan oleh pemerintah, khususnya Pemkab Kepahiang adanya Ponpes tetap mengedepankan cintah tanah air. 

"Jangan sampai ada ponpes yang bersikap tertutup di Kabupaten Kepahiang. Ponpes yang ada harus memiliki izin  dan pergerakan apapun pondok pesantren di Kabupaten Kepahiang terpantau. Harapan kami setiap adanya ponpes bisa melengkapi izin pendirian dan legalitas lainnya," tegas Musi Dayan. 

Dikatakan Musi Dayan, Ponpes adalah harapan dalam menyelematkan generasi penerus baik didunia maupun akherat nantinya. Karena kita melihat kalau pendidikan umum sangat minim pendidikan agamanya. 

"Maka harapan ada diponpes untuk menjadi wadah generasi muda dalam menggali ilmu agama," lanjutnya. (doni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan