Harian Bengkulu Ekspress

Terbuka Peluang Kerja ke Jepang, Gubernur Helmi: Ada 2 Syarat yang Harus Dipenuhi

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menerima audiensi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Karir Jepang dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Medumeka Go Bengkulu di Ruang Kerja Gubernur Bengkulu, Senin, 11 Agustus 2025.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id -  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu membuka luas program penempatan tenaga kerja terampil ke Jepang. Komitmen ini ditegaskan oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, saat menerima audiensi dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Karir Jepang dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Medumeka Go Bengkulu, di Ruang Kerja Gubernur Bengkulu, Senin, 11 Agustus 2025.

Gubernur Helmi Hasan mengatakan, pemprov tentu peran aktif dalam memfasilitasi program kerja ke Jepang. Termasuk memastikan peserta mendapatkan perlindungan dan pembekalan yang maksimal.

"Pemerintah harus terlibat dalam mengirimkan siswa-siswa Bengkulu yang ingin bekerja di Jepang," tegas Helmi. 

BACA JUGA:Pendidikan Enggano Utama: Gubernur Bengkulu Kucurkan Rp 500 Juta untuk Pelajar dan Mahasiswa

BACA JUGA:Utang Rumah Sakit ke PMI Miliaran Rupiah, Ketua PMI Bengkulu, yang Juga Anggota DPRD Kota Gencarkan Penagihan

Dijelaskannya, peluang kerja bagi siswa-siswi Bengkulu di Jepang melalui jalur resmi dan terstruktur terbuka lebar. Maka ada dua syarat utama yang harus dipenuhi agar program ini berhasil dan para talenta muda Bengkulu dapat sukses di negeri sakura.

"Yang pasti, selain dukungan dana, kemampuan keterampilan berbahasa menjadi syarat mutlak. Ini penting agar anak-anak kita mampu bersaing dan beradaptasi dengan baik di negeri orang," ungkapnya.

Ditambahkan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Bengkulu, Dr H Herwan Antoni SKM MKes MSi mengatakan, pemprov mendukung dengan membuka kelas khusus kerja ke luar negari bagi SMA/SMK. 

Kelas khusus itu nantinya, akan mempelajari soal bahasa, budaya, hingga tata cara kerja di Jepang. 

Sejauh ini, sudah ada beberapa sekolah telah  menjalin kerja sama Jepang. Diantaranya, SMK Negeri 7 Kota Bengkulu, SMK Negeri 7 Curup, dan SMK Pertanian Kepahiang.

"Jadi dipersiapkan sejak dini. Ketika ingin kerja ke luar negeri, SDM kita sudah siap," ungkapnya. 

Herwan mengatakan, selain kelas khusus, tentu dalam mengirim pekerja migran harus lewat lembaga resmi. Agar pekerja asal Bengkulu, tidak terjebak dalam praktek kerja ilegal. 

"Kita siapkan lewat lembaga resmi dan disiapkan keterampilannya," ujarnya.

Sementara itu, Herwan mengatakan, tahun ini telah ditargetkan ada seribu pekerja migran akan diberangkatkan. Pekerja migran itu akan bekerja ke berbagai negara, salah satunya negara Jepang. Seribu orang itu, tidak hanya dari SMA/SMK saja. Namun juga dari lembaga perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan