Harian Bengkulu Ekspress

Seluruh Pasien Keracunan MBG di Lebong Sudah Pulang, Segini Total Jumlahnya

KUNJUNGI : Para korban keracunan makanan yang sedang sebelumnya dirawat di RSUD Lebong dan terlihat Bupati dan Wabup Lebong memberikan suport kepada korban dan keluarga.-IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id  – Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong,  sebanyak 461 orang korban keracunan makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG), pada hari Rabu 27 Agustus 2025 sudah diperbolehkan pulang. Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Lebong, dr Eni Efriyani membenarkan bahwa saat ini seluruh pasien yang sebelumnya dirawat di RSUD Lebong karena mengalami keracunan makanan  sudah diperbolehkan pulang

“Alhamdulillah, semua pasien kondisinya sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang,” sampainya, Minggu 31 Agustus 2025.

Lanjut Direktur, untuk pasien yang masuk memang paling banyak pada hari Rabu 27 Agustus sejak siang hingga malam hari. Namun pada hari Kamis bahkan hari Jumat memang masih ada anak-anak yang kembali dibawa orang tuanya untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan

“Mudah-mudahan semua pasien sudah pulih semuanya,” singkatnya.

BACA JUGA: Bupati dan Wabup Rejang Lebong Lepas Ribuan Ekor Bibit Ikan, Ini Lokasinya

BACA JUGA: Forkopimda Rejang Lebong Gelar Salat Ghaib, Ini Tujuannya

Sementara itu, terkait sampel makanan dan muntahan pasien keracunan yang sebelumnya telah dikirim ke laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Bengkulu, saat ini hasilnya belum keluar dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini hasilnya sudah diterima.

“Hasilnya belum keluar, Senin (hari ini) atau Selasa (besok), hasilnya sudah keluar,” ucap Kadinkes Lebong Rachman SKM Mkes MSi didampingi kabid P2P, Evan Marta SKM.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lebong, Rachman SKM Mkes MSi didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Evan Marta SKM.

Lanjut Rachman, setelah penyebab keracunan diketahui, nantinya juga kembali akan dilakukan pemeriksan secara detail terkait bakteri atau jamur dan nantinya jika ingin mengetahui jenisnya maka akan membutuhkan waktu peeriksaan lagi.

“Oleh sebab itulah waktu pemeriksaan membutuhkan beberapa hari,” ucapnya.

Ditambahkan Rachman, sebelumnya tim dari Laboratorium Kesehatan (Labkes) Palembang juga telah mengambil sampel air pengelolaan MBG, sehingga bisa diketahui juga untuk kondisi air apakah bagus atau memenuhi syarat atau tidak.

“Tim Labkes sudah mengambil sampel air untuk diperiksa” tutupnya.

Kembali mengingatkan, musibah keracunan masal sendiri terjadi pada hari Rabu 27 Agustus 2025. Menjelang tengah hari hingga tengah malam bahkan pada hari Jumat dan Sabtu 28-29 Agustus 2025, pasien masih ada yang datang ke RSUD Lebong.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan