118 Kebakaran Terjadi di Bengkulu Selama Kemarau, Ini Dia Lokasinya

IST/BE Personel Damkar Kota Bengkulu saat melakukan pemadaman titik api yang berada di lahan gambut. --

BENGKULU, BE - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bengkulu mencatat sebanyak 118 kasus kebakaran lahan dan hutan terjadi di wilayah Kota Bengkulu selama musim kemarau. Berdasarkan data yang diterima kasus kebakaran itu terjadi pada Mei hingga Desember  2023.

Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Bengkulu,Yuliansyah mengatakan saat diwawancara BE, Sabtu, 30 Desember 2023, faktor utama terjadi kebakaran, karena aktivitas masyarakat membakar sampah di atas lahan kering. Ditambah lagi ada beberapa warga yang membuka lahan dengan cara membakar semak belukar.  

"Jika ditotalkan sudah ratusan hektare lahan terbakar sebagian terjadi di sejumlah lokasi secara berulang-ulang seperti di lahan gambut tepatnya di Kecamatan Selebar, Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu," kata Yuliansyah. 

BACA JUGA:Minggu Sore, Rekayasa Lalin Pantai Dimulai, Ini Dia Rutenya

BACA JUGA:55.289 Pelanggaran Lalu Lintas, Ini Dia Pelanggaran Terbanyak

Ia mengaku ada beberapa lokasi kebakaran yang cukup sulit diatasi. Terutama lahan gambut yang tebal, membuat petugas harus ekstra memadamkan bara api di dalam tanah. 

"Lahan gambut itu sangat cepat sekali menyebar, tetapi kami tetap berupaya semaksimal mungkin agar dampaknya tidak terlalu besar," jelasnya. 

Meskipun sudah ratusan hektare namun belum terjadi dampak yang terlalu merugikan harta benda masyarakat. Hanya saja, kebakaran ini bisa membuat polusi yang menganggu kesehatan masyarakat. 

"Kebakaran juga berdampak ke faktor kesehatan. Kami ajak masyarakat bersama-sama menjaga kondisi polusi udara tetap normal," tandas Yuliansyah. 

Meski sudah masuk transisi musim kemarau ke musim hujan, Damkar terus bersiaga bersama tim terpadu pencegahan Karhutla Kota Bengkulu. Disetiap kecamatan sudah ditempatkan petugas untuk merespon cepat jika terjadi kebakaran lahan. 

"Kita menyiagakan 54 personel di 9 kecamatan guna mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Seluruh perlengkapan stanby dan secepat mungkin kami langsung bergerak jika terjadi potensi kebakaran," jelasnya. 

Selain itu petugas yang berjaga juga mensosialisasikan ke para ketua RT untuk tidak sembarangan menyalakan api ditengah musim kemarau ini. Apalagi meninggalkan lokasi setelah membakar sampah dan dedaunan/rumput kering. 

"Sebisa mungkin harus diperhatikan tempat membakar, upaya kalau bakar sampah di dalam bak sampah dari semen. Dan hindari  lahan kering, karena cuaca panas dan angin kencang ini api cepat menyebar," pungkasnya. (805)

 

Tag
Share