UMi Buat Usaha Mikro Berkembang, Ini Dia Nilai Kreditnya

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya.--

BENGKULU, BE - Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu meminta kepada pelaku usaha di Bengkulu memanfaatkan kredit ultra mikro (UMi). Sebab UMi dapat mendorong sektor usaha mikro di Bengkulu semakin berkembang.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, pelaku usaha mikro bisa memanfaatkan UMi. Sebab pemerintah pusat telah menargetkan penyaluran UMi pada tahun 2024 ini mencapai Rp 8 triliun. Artinya, pelaku usaha mikro memiliki peluang untuk mengambil pinjaman melalui Badan Layanan Usaha (BLU) di bawah Kementerian Keuangan tersebut. 

"Pelaku usaha mikro di Bengkulu yang belum tersentuh layanan perbankan silahkan manfaatkan UMi ini, asalkan dia punya usaha mikro seperti jualan makanan, minuman atau usaha kerajinan," kata Bayu, Kamis 11 Januari 2024.

Bayu mengaku, setiap pelaku usaha mikro yang mengajukan pinjaman UMi akan mendapatkan modal usaha hingga Rp 20 juta. Selain itu pada tahun 2024 ini, pemerintah pusat juga merencanakan akan implementasi UMi Pro dengan plafon hingga Rp 100 juta. Pinjaman tersebut memang diberikan kepada pelaku usaha mikro yang belum bankable dan rentan.

BACA JUGA:Bupati Sudah Kantongi Rekomendasi KASN, Mutasi

BACA JUGA:Realisasi Insentif Fiskal Diduga Fiktif dan Tak Tepat Sasaran

"Kredit ultra mikro berperan strategis karena mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dengan karakter segmen yang belum bankable dan rentan. Makanya kita minta itu di perkuat, karena masih banyak yang belum dapat juga," kata Bayu.

Menurutnya, kelompok inilah yang perlu segera ditolong guna menjaga keberlanjutan usaha. Dengan demikian, lanjutnya, maka ke depannya juga diharapkan dapat menekan peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran akibat pelemahan ekonomi.

"Kalau UMKM bangkit maka angka kemiskinan dan pengguran juga rendah," ujarnya.

Ia menjelaskan, program UMi diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau masih memiliki potensi ekonomi yang sama sekali tidak terjangkau kredit perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bahkan berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Bengkulu pada tahun 2023 lalu lebih dari 200 ribu orang.

"Pemerintah terus melakukan upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan melalui berbagai program yang dibiayai APBN termasuk program pembiayaan UMi," tuturnya.

Ia menambahkan, program pembiayaan UMi mulai dilaksanakan pada 2017. Program ini diamanahkan oleh Menteri Keuangan kepada Ditjen Perbendaharaan dan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan didelegasikan kepada Direktorat Sistem Manajemen Investasi. Penyalurannya kepada masyarakat dilakukan oleh BLU Pusat Investasi Pemerintah melalui 3 lembaga penyalur yaitu PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani dan PT Bahana Artha Ventura.

"Kita sangat berharap masyarakat khususnya pelaku usaha mikro di Bengkulu bisa memanfaatkan kredit ini," tutupnya.(999)

 

Tag
Share