Dinsos Siaga Banjir, Ini Dia yang Dilakukan

IST/BE Posko yang didirikan Dinas sosial sekaligus dapur umum untuk menaungi korban banjir tahun lalu. --

BENGKULU, BE - Perangkat daerah Pemerintah Kota Bengkulu mulai melakukan berbagai persiapan mengantispasi bencana menjelang musim hujan. Selain BPBD juga ada Dinas Sosial (Dinsos) yang mensiagakan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam merespon kedaruratan bencana. 

"Kita menyiagakan sekitar 55 orang, nanti diatur secara bergantian tugasnya memberikan respon cepat terhadap wilayah yang rawan bencana," kata Kepala Dinsos kota, Sahat M Situmorang, Sabtu 13 Januari 2024. 

Kesiapsiagaan ini juga mendirikan posko yang akan beroperasi 24 jam. Masyarakat bisa menyampaikan laporan, sekaligus posko itu menjadi salah satu titik kumpul jika terjadi banjir nantinya. 

"Di posko itu ada personel yang berjaga, jadi bisa menerima laporan dan segera dikoordinasikan untuk ditindaklanjuti," jelasnya. 

BACA JUGA:Gencarkan Program TPBIS, Ini Langkah Dinas Perpustakaan Provinsi Bengkulu

BACA JUGA:Pemkot Raih Predikat Baik Penerapan SPBE, Ini Dia Programnya

Ketika terjadi hujan baik di siang atau malam hari, petugas juga akan melakukan patroli ke sejumlah wilayah. Terutama daerah yang rawan banjir atau berdekatan dengan pinggir sungai. Hal ini memastikan warga yang tinggal di daerah rawan tersebut bisa terakomodasi dengan baik. 

"Intinya kita tidak ingin masyarakat merasa kesulitan, itulah gunanya pembentukan posko siaga bencana ini untuk membantu masyarakat, nantinya tim yang bertugas akan siap membantu masyarakat 24 jam," sampainya. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan kota, Joni Tabrani menambahkan pihaknya juga melakukan kesiapsiagaan terutama meningkatkan peran puskesmas dalam menghadapi cuaca ekstrem, mengingat perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan dapat menimbulkan berbagai penyakit.

"Seluruh puskesmas turun ke masyarakat memberikan sosialisasi terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana dan mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan menjelang perubahan cuaca saat ini," jelasnya. 

Joni menjelaskan, pada perubahan musim atau memasuki musim penghujan, penyakit yang sering muncul di Kota Bengkulu yaitu demam berdarah, penyalit kulit, demam, flu, batuk-batuk dan penyakit lainnya.

Dinkes Kota Bengkulu mencatat, selama 2023 ditemukan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang telah terkonfirmasi sebanyak 48 kasus. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan pada 2022 yang terkonfirmasi sebanyak 117 kasus.

" Hal ini difaktori musim kemarau yang panjang sehingga mempengaruhi kasus DBD rendah. Tapi dikhawatirkan meningkat karena belakangan ini Kota Bengkulu memasuki musim penghujan," pungkasnya. (805)

 

Tag
Share