Ada 2 PSD di Tahun 2024, Ini Programnya
RENALD/BE Kepala Bappeda Litbang BS, Fikri Al Jauhari SSTP MM--
Harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Kepala Bappeda Litbang Bengkulu Selatan (BS), Fikri Al Jauhari SSTP MM menyampaikan pada tahun 2024 ada 2 proyek strategis daerah (PSD) di BS.
PSD yang akan segera dimulai pengerjaannya tersebut untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan pada tahun 2023 lalu.
Bahkan, 2 PSD tersebut pendanannya sudah disiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) BS melalui APBD 2024.
PSD yang sudah dianggarkan nantinya selain untuk menuntaskan pembangunan yang ada, juga diharapkan dapat memberikan dampak positif.
BACA JUGA:Waspada, Pino Raya 19 Kasus DBD, Ini yang Harus Dilakukan Warga
BACA JUGA:Pelajar SMP Ditusuk, Ditusuk Teman Disebabkan Aksi Ini
"2 PSD yang akan kita bangun tahun 2024, yaitu pemenuhan fasilitas yang ada di Pasar Tradisional Moderen (PTM) Pasar Kutau dan pembangunan jalur alternatif dari Kecamatan Air Nipis sampai ke Kecamatan Ulu Manna," ujar Fikri kepada BE, Rabu (24 Januari 2024).
Lebih lanjut, Fikri mengatakan untuk pembangunan PTM Kutau bukan hanya diselesaikan pembangunannya. Namun, nantinya juga akan dilakukan pengelolaan Berendau Kutau dengan lebih baik.
"Nantinya diharapkan secara komprehensif holistik PTM akan menjalankan perannya sebagai PTM di Bengkulu Selatan yang mana nantinya akan ada pemisahan untuk setiap bentuk komunitas yang akan dijual di PTM tersebut terhadap pembeli," katanya.
Sedangkan terkait pembangunan jalur alternatif Air Nipis Ulu Manna sepanjang 14 kilometer. Fikri menyampaikan tujuannya untuk koneksifitas yang mempersingkat waktu perjalanan penghubung dua kabupaten beda provinsi, yaitu Kebupaten BS, Provinsi Bengkulu dengan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
BACA JUGA:Rugikan Negara Rp 1,22 Miliar, Ketua dan Bendahara PNPM di BU Tersangka
"Selama ini petani ikan di Bengkulu Selatan untuk memasarkan hasil panennya membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam menuju ke perbatasan Bengkulu Selatan dengan Pagar Alam," sambungnya.
Fikri menambahkan dengan adanya jalur alternatif nantinya masyarakat dan petani ikan dapat mempersingkat perjalannya menjadi 20 menit. Sehingga tingkat kematian ikan yang ada di dalam kantong oksigen bisa berkurang dan harga ikan bisa stabil.
"Untuk anggaran PSD penyelesaian PTM kita anggarkan sebesar Rp 2,5 Miliar sampai Rp 3 Miliar. Sedangkan untuk pembangunan jalur alternatif kita menganggarkan sebesar Rp 7 Miliar sampai Rp 8 Miliar," pungkasnya. (Renald)