Diduga Siswi Yang Sama, Chat Mesum dengan Om-om Viral

RENALD/BE - Beredar chat mesengger Facebook yang diduga dilakukan oleh seorang siswi di BS dengen pria hidung belang.--

"Pokonya bikin yg enak dan bikin om sange yah," pinta om tersebut.

Lalu sang siswi menjawab "iyaa omm," dan berakhir dengan siswi mengirimkan video dirinya yang sedang tidur sembari memainkan lidahnya.

Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi menyampaikan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi tentang adanya chat yang diduga siswi dengan om tersebut.

"Belum ada laporan resmi tentang chat tersebut  dengan kami. Jadi kami hanya menangani laporan chat oknum guru dengan siswi di salah satu SMAN di BS," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sarmadi juga mengatakan chat viral om dengan siswi tersebut belum bisa dikait-kaitkan dengan chat amoral oknum guru dan siswi. Karena Polres BS masih fokus pada penanganan chat amoral oknum guru dan siswi karena adanya laporan resmi.

"Laporan resmi yang kami terima yaitu chat amoral oknum guru dan siswi. Sampai sekarang belum ada laporan resmi tentang chat yang diduga siswi SMA dengan Om-om. Namun, jika nanti ada laporan resmi akan kami tindak lanjuti juga," pungkasnya. 

 

 

Siswi Av Tak Masuk Sekolah 

 

Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu terus mendalami kasus chat mesra antara oknum guru dengan siswinya di Bengkulu Selatan (BS). Apalagi, hingga sekarang ini siswi tersebut juga tidak kunjung masuk sekolah.

Kepala Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, Saidirman SE MSi mengatakan, pihaknya masih menelusuri dan terus mendalami persoalan tersebut.

"Dari chat yang saya baca, mereka ini bak gayung bersambut, ada respon. Jadi maksud saya, kita tidak bisa menyalahkan satu pihak saja, baik guru maupun siswanya. Memang hal ini harus ada pengawasan dari orang tua langsung, terkait dengan anaknya di rumah," kata Saidirman, Sabtu (28/10).

Hal ini karena sebagian besar waktu anak itu adanya di rumah. Bukan di sekolah saja. Jadi, ia meminta agar perlu ada pendampingan khusus apa yang dilakukan anak.

"Seperti yang disampaikan gubernur sebelumnya, bahwa kurikulum rumah tangga harus dilakukan. Jangan sampai hanya kurikulum di sekolah saja. Supaya kita bisa mengarahkan anak-anak kita dan kita sebagai orang tua bisa jadi teladan bagi anak-anak kita," imbuhnya.

Tag
Share