Begal Sadis Ditangkap

Reporter: Rizki Surya Tama |

Editor: Zalmi Herawati |

Kamis , 08 Feb 2024 - 22:26

Terduga pelaku beraksi pada Kamis 8 Februari 2024, sekitar pukul 04.00 WIB. Bermula korban hendak menjemput orang tuanya yang bekerja di loket salah satu travel di Kota Bengkulu. Korban kemudian melintasi TKP (tempat kejadian perkara) Jalan Irian, tepatnya ruas jalan Irian yang tembus ke Jalan Korpri.

Tiba-tiba dari arah belakang datang tiga terduga pelaku menggunakan 2 sepeda motor. Salah satu pelaku langsung menabrak motor korban hingga korban terjatuh. Terduga pelaku lainnya kemudian mengeluarkan korek berbentuk pistol untuk menakut-nakuti korban. Terduga pelaku mengancam agar korban menyerahkan handphonenya. Sementara terduga pelaku lainnya berusaha merampas motor korban.

Korban melawan, sehingga pelaku menusuk perut korban dan memukul wajah korban. Meski mendapat luka dan pukulan, korban berhasil melarikan diri untuk meminta pertolongan. Para terduga pelaku akhirnya hanya berhasil merampas handphone korban.

"Peran tiga terduga pelaku ini beda-beda. Dari pemeriksaan sementara, mereka baru beraksi 1 TKP di Kota Bengkulu," imbuh Ipda Vany.

Untuk sementara, barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya 2 senjata tajam, 1 pistol mainan (pistol korek api) dan 2 kendaraan bermotor yang digunakan pelaku saat beraksi. Polisi masih mendalami kasus tersebut, untuk memastikan jumlah pelaku dan sudah berapa kali pelaku beraksi. (Rizky Surya Tama)

begal sadis ditangkap                            harianbengkuluekspress.id - empat orang terduga pelaku begal berhasil ditangkap. seorang terduga pelaku beraksi di kawasan balai buntar. sementara tiga terduga pelaku lainnya beraksi di kawasan jalan irian. para pelaku beraksi menggunakan senjata tajam hingga melukai korban begal. keempat terduga pelaku begal itu ditangkap diwaktu dan di tempat berbeda.
tim bantek dit reskrimum polda bengkulu dan tim opsnal macan cempaka polsek gading cempaka, polresta bengkulu, berhasil meringkus terduga pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) atau begal. begal sadis yang ditangkap berinisial bh (27) warga jalan nangka, kelurahan panorama, kecamatan singaran pati, kota bengkulu.
--
bh ditangkap atas laporan kasus begal yang terjadi di sekitaran simpang lampu merah depan gedung balai buntar. korbannya seorang pelajar aditya ramanda (18) warga kelurahan kandang, kecamatan kampung melayu, mengalami luka robek lengan kiri. selain mengalami luka, handphone korban bjuga diambil bh dan 4 rekannya (dpo). 
kapolresta bengkulu, kombes pol deddy nata sik melalui kapolsek gading cempaka, kompol kadek suwantoro sik mengatakan, terduga pelaku ditangkap di rumahnya, rabu, 7 februari 2024. selain berhasil menangkap terduga pelaku, satu unit handphone hasil begal disita sebagai barang bukti. 
baca juga:2 petani ilir talo simpan ganja diringkus di sini
baca juga:dpo narkoba diringkus, ini dia barang buktinya 
"kasus begal di sekitaran balai buntar ini berhasil diungkap tim opsnal macan cempaka dan tim bantek dit reskrimum polda bengkulu. seorang terduga pelaku ditangkap berinisial bh, masih ada 4 pelaku lain kami tetapkan dpo," jelas kapolsek. 
kasus begal tersebut terjadi pada rabu, 1 februari 2024, sekitar pukul 04.00 wib. korban dan temannya mengendarai sepeda motor mencari warung untuk membeli rokok. mereka mengarah ke sekitaran balai buntar untuk mencari warung buka. sesampainya di tkp, ada lima orang mengikuti korban. salah satu dari lima orang memberhentikan korban, tiba-tiba salah satu pelaku langsung mengayunkan senjata tajam (belum diketahui jenis sajam) ke arah lengan korban. akibatnya, lengan korban mengalami luka robek cukup lebar. pelaku kemudian merampas handphone korban dan melarikan diri. 
"selain mencari pelaku lain, kami juga masih mencari barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melukai korban," pungkas kapolsek.
sementara, tim gabungan jatanras polda bengkulu dan tim opsnal sat reskrim polresta bengkulu menangkap tiga pelaku begal yang beraksi di ruas jalan irian, kelurahan tanjung jaya, kecamatan sungai serut, kota bengkulu. tiga pelaku masing-masing berinisial ot, bs dan ga. mereka ditangkap di lokasi berbeda di kota bengkulu. korban seorang pelajar berinsial er (17) warga kelurahan rawa makmur, mengalami luka tusuk dibagian perut. 
baca juga:diduga palsukan 44 data nasabah, sidang korupsi kur ini dilanjutkan
dijelaskan kapolresta bengkulu, kombes pol deddy nata sik melalui kasubnit pidum, ipda vanny patricia, kasus begal tersebut sempat viral di media sosial instagram. setelah menerima laporan, tim melakukan penyelidikan. sampai akhirnya mendapatkan identitas para terduga pelaku. upaya penangkapan kemudian dilakukan. 
"sementara ini 3 pelaku kami amankan," jelas ipda vanny, kamis 8 februari 2024.
terduga pelaku beraksi pada kamis 8 februari 2024, sekitar pukul 04.00 wib. bermula korban hendak menjemput orang tuanya yang bekerja di loket salah satu travel di kota bengkulu. korban kemudian melintasi tkp (tempat kejadian perkara) jalan irian, tepatnya ruas jalan irian yang tembus ke jalan korpri.
tiba-tiba dari arah belakang datang tiga terduga pelaku menggunakan 2 sepeda motor. salah satu pelaku langsung menabrak motor korban hingga korban terjatuh. terduga pelaku lainnya kemudian mengeluarkan korek berbentuk pistol untuk menakut-nakuti korban. terduga pelaku mengancam agar korban menyerahkan handphonenya. sementara terduga pelaku lainnya berusaha merampas motor korban. 
baca juga:kepala opd bakal dirombak, begini penyataan gubernur bengkulu
korban melawan, sehingga pelaku menusuk perut korban dan memukul wajah korban. meski mendapat luka dan pukulan, korban berhasil melarikan diri untuk meminta pertolongan. para terduga pelaku akhirnya hanya berhasil merampas handphone korban. 
"peran tiga terduga pelaku ini beda-beda. dari pemeriksaan sementara, mereka baru beraksi 1 tkp di kota bengkulu," imbuh ipda vany. 
untuk sementara, barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya 2 senjata tajam, 1 pistol mainan (pistol korek api) dan 2 kendaraan bermotor yang digunakan pelaku saat beraksi. polisi masih mendalami kasus tersebut, untuk memastikan jumlah pelaku dan sudah berapa kali pelaku beraksi. (rizky surya tama)