Atasi Lonjakan Harga Beras di Mukomuko, Begini Caranya
Kadis Ketahanan Pangan Mukomuko ketika cek ketersediaan beras di salah satu pabrik di Mukomuko.- IST/BE -
harianbengkuluekspress.bacakoran.co – Harga beras saat ini mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Untuk mengatasi masalah pangan khususnya di Kabupaten Mukomuko, pemerintah pusat dan Pemkab Mukomuko mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
“Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah mendistribusikan bantuan pangan berupa beras. Ini merupakan kebijakan pemerintah pusat dan berlaku seluruh Indonesia. Termasuk Kabupaten Mukomuko,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko Elxandy Utria Dharma dikonfirmasi BE, Selasa 13 Februari 2024. Disampaikannya, untuk kabupaten Mukomuko Mendapatkan kuota 136 ton bantuan pangan atau beras gratis. Beras bantuan itu disalurkan kepada 13.671 penerima. Masing-masing penerima mendapat 10 kilogram.
“Untuk Februari 2024 ini mendapat kuota 13.761 penerima bantuan pangan dengan kategori keluarga kurang mampu. Masing-masing menerima 10 kilogram beras,” bebernya.
Ia juga menyampaikan, untuk langkah jangka pendek untuk mengatasi masalah lonjakan harga pangan di pasar dan warung juga tersedia beras SPHP dengan harga terjangkau. Beras SPHP ini bisa didapat oleh masyarakat umum. Harganya berkisar Rp 11.000 per kilogram. Lebih murah dibandingkan dengan beras umum yang harganya mencapai Rp 13.000 sampai Rp 15.500 per kilogram tergantung kualitas.
“Khusus beras SPHP dari bulog yang distribusinya mitra kalau di Mukomuko. Dalam satu bulan satu mitra atau suplayer bisa menghabiskan sekitar 4 ton beras SPHP. Ini sebenarnya tidak ada batas kuota untuk beras SPHP, tergantung permintaan suplayer di daerah,” jelasnya.
BACA JUGA:Pelaku Usaha di Mukomuko Jangan Rugi, Begini Caranya
BACA JUGA:BU Terima Reward DD Segini
Ia juga mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan tetap memantau harga-harga kebutuhan pokok. Bukan hanya beras, pendataan harga ini sebagai bahan pemerintah mengambil kebijakan. Ditambahkan Elxandy, mengatasi masalah kenaikan harga pangan serta ketersediaan pangan tidak hanya melalui penyaluran bantuan beras dan menyediakan beras murah. Ini sudah menjadi perhatian beberapa stakeholder terkait. (budi)