Korban Jiwa KPPS Terus Bertambah, Segini Jumlahnya
ilustrasi kematian -istimewa/bengkuluekspress-
BACA JUGA:KPPS Bekerja Ekstra, Tak Bisa Tidur Hingga Alami Kelelahan
Disarankan agar pelaksanaan pemilu tingkat nasional dan lokal dapat dievaluasi.
Disisi lain, direktur eksekutif Democracy and Electroal Empowerment Partnership Indonesia, Neni Nur Hayati menyebutkan KPU telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan risiko kecelakaan kerja saat pemilu serentak 2024.
Ini termasuk menetapkan batas usia baru yang berkisar 17-55 tahun bagi petugas KPPS dan mewajibkan calon petugas menyerahkan surat keterangan sehat, yang menunjukkan mereka tidak memiliki penyakit.
Karena itu, tambahnya, waktu kerja para petugas KPPS jadi molor, bahkan banyak yang baru selesai menghitung suara pada dini hari."
Untuk menghadapi pemilu 2024, tujuh anggota KPPS wajib mengikuti bimbingan teknis atau bimtek. Menurut Neni, ini sudah lebih baik dibanding 2019,
Saat hanya ketua dan satu anggota KPPS yang mesti menjalani pembekalan.
BACA JUGA:KPPS Digigit Anjing, KPU Kota Bengkulu Beri Santunan Segini Nilainya
Namun, saat diminta mengisi sejumlah sesi bimtek, Neni terkejut saat menemukan ada 1.000-2.000 anggota KPPS menjejali satu ruangan untuk mengikuti pembekalan.
"Jadi, bagaimana mau efektif?" katanya. "Banyak banget yang pingsan waktu bimtek itu."
Ia mengusulkan agar ke depannya masa kerja para petugas KPPS diperpanjang, dengan sesi pembekalan dan simulasi pemilu yang lebih banyak dan efektif.
Diketahui, jumlah total ada 5.741.127 anggota KPPS yang bertugas di 820.161 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. (**)