Anggaran Dermaga DDTS Rp 35 Miliar
Kepala DKP Provinsi Bengkulu, Syafriandi SE ST MSi--
Harianbengkuluekspress.id - Penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) kembali mendapat angin segar. Kali ini, giliran dermaga ujung yang akan ditata dengan anggaran mencapai Rp 35 miliar. Proses lelang untuk penataan dermaga ujung DDTS telah selesai dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pekerjaan fisik diprediksi akan dimulai pada bulan Maret 2024 mendatang," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso ST MSi kepada BE, Kamis 22 Februari 2024.
Dijelaskannya, penataan dermaga ujung DDTS merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan ekonomi daerah. Tentunya, untuk menjadikan DDTS sebagai wisata baru yang menarik wisatawan domestik maupun internasional.
"Penataan dermaga ujung DDTS diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung," ungkapnya.
BACA JUGA:Stand Pameran Pembangunan Meriahkan Ini
BACA JUGA:Longsor dan Banjir Melanda BS-Kaur, Jalan Ini Putus Total
Penataan kawasan DDTS secara keseluruhan masih dalam tahap perencanaan. Hal ini dikarenakan membutuhkan anggaran yang cukup besar, yaitu sekitar Rp 70 miliar hingga Rp 75 miliar.
"Saat ini, kami masih menunggu tahap awal materi paparan FGD khusus DDTS. Kita masih menunggu, apakah akan dilakukan di Balai Citra Karya atau di Kementerian PUPR," tuturnya.
Setelah perencanaan atau DID selesai, barulah pekerjaan penataan kawasan DDTS secara keseluruhan akan dilelang. Penataan yang dilakukan itu, seperti membangun lokasi pedagang berjualan, tempat parkir dan lokasi lain, yang bisa menarik wisatawan datang.
"Kalau selesai DID-nya baru, proses lelang pembangunannya," ujar Tejo.
BACA JUGA:Pemilu di Mukomuko Aman, Begini Strategis Dilakukan
Tejo menegaskan, penataan kawasan DDTS diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah. Seperti membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, dan mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil menengah (UKM).
"Tentu, ini akan mendongkrak ekonomi masyarakat, dari sektor pariwisata," tandasnya. (Eko Putra Membara)