Waspada, DBD Saat Musim Hujan, Ini Pesan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peningkatan risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim hujan sekarang ini. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes Egypti, pembawa penyakit DBD. Telur-telur nyamuk ini akan lebih cepat berkembang biak digenangan air hujan sehingga bisa meningkatkan risiko penularan penyakit.

Pelaksana tugas (Plt) Kadinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani menekankan, pentingnya akan menjaga kebersihan di lingkungan dan juga kesehatan tubuh sebagai suatu langkah pencegahan. Menggantung baju dalam waktu lama dan keberadaan sampah di sekitar rumah juga dapat menjadi sarang nyamuk.

"Hal seperti inilah yang harus di hindari oleh masyarakat kota karena di musim penghujan serta panas seperti sekarang ini tentunya perkembangbiakan nyamuk DBD ini akan lebih cepat," ucapnya, Kamis, 22 Februari 2024.

Ia juga menghimbau, masyarakat untuk menerapkan 5M mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi atau penampungan air minimal dua kali dalam satu Minggu. Menaburkan juga bubuk abate di tempat penampungan air sulit dibersihkan dan mengganti air di vas bunga juga disarankan.

BACA JUGA:Pagu Anggaran Inpres di Mukomuko Menunggu Ini

BACA JUGA:Usul Rp 70 Miliar untuk RSKJ, Ini Dia Kegunaannya

Selain itu, upaya pencegahan dilakukan tanpa melalui fogging ataupun pengasapan besar-besaran untuk menghindari efek samping yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Karena, alat fogging ini dalam penggunaannya memakai bahan bakar minyak jenis solar yang dapat merusak tanaman dan menyebabkan iritasi pada manusia.

"Fogging itu sebenarnya tidak disarankan lagi karna banyak bahayanya. Hal tersebut lantaran yang keluar dari mesin fogging ini pun bukan hanya sekedar obat yang dapat membunuh jentik nyamuk tapi juga zat-zat yang berbahaya seperti solar dan lainnya," jelas Kadinkes kota.

Ia menyebutkan, tentunya Dinkes kota terus melakukan sosialisasi di fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat tentang pencegahan DBD.

"Mayoritas dari penderita DBD terkhusus di Kota Bengkulu ini adalah kalangan anak-anak, sehingga langkah untk pencegahan sangatlah penting untuk dilakukan secara bersama-sama," paparnya.

BACA JUGA:Stand Pameran Pembangunan Meriahkan Ini

Apalagi, ia menyebutkan, jika berkaca dari tahun lalu, angka DBD menurun dibanding tahun 2022. Sehingga, di tahun ini angka DBD pun harus lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023 lalu yang hanya 31 orang yang terpapar DBD.

"Jangan sampai angka masyarakat yang terserang DBD kembali meningkat. Oleh karena itu perlunya peran serta dari seluruh pihak agar hal ini dapatlah dicegah terutama dari masyarakat kota itu sendiri," demikian terangnya. (Bhudi Karya Sulaksono)

 

Tag
Share